6 Fakta soal Kabar Novel Baswedan Tak Lolos Alih Status Jadi ASN KPK

Tak hanya Novel Baswedan, disebutkan pula ada puluhan anggota KPK lainnya yang dinyatakan tidak lolos dalam tes alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 05 Mei 2021, 18:06 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 18:06 WIB
Peringatan 500 Hari Penyerangan Novel Baswedan Digelar di KPK
Novel Baswedan bersama Wadah Pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan terhadap dirinya di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). Penyidik senior KPK itu diserang dengan air keras pada 500 hari lalu. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Beredar kabar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tidak lolos dalam tes alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Tak hanya Novel Baswedan, disebutkan pula ada puluhan anggota KPK lainnya yang dinyatakan tidak lolos.

Novel pun telah angkat bicara. Novel mengatakan, jika hasil yang telah menjadi isu publik dapat dikonfirmasi, hal ini sangat disesalinya karena diduga Pimpinan KPK sendiri turut andil dalam cara-cara ini.

"Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut. Karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh Pimpinan KPK sendiri," ucap Novel, Selasa, 4 Mei 2021.

Walaupun begitu, Novel mengaku tidak kaget dengan segala upaya untuk menyingkirkannya dari komisi anti rasuah.

Berikut fakta-fakta terkait kabar penyidik KPK Novel Baswedan tak lolos dalam tes alih status menjadi ASN dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Puluhan Orang Tak Lolos Termasuk Novel Baswedan

Novel Baswedan
Penyidik KPK Novel Baswedan usai memneuhi panggilan penyidik Komisi Kejaksaan di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Novel Baswedan memberikan keterangan terkait aduan masyarakat terhadap penuntut kasus penyerangan air keras pada 2017. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ramai beredar kabar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tidak lolos dalam tes alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Tak hanya Novel Baswedan, disebutkan pula ada puluhan anggota KPK lainnya yang dinyatakan tidak lolos.

 

Dibantah Plt Jubir KPK

KPK Tahan Lima Tersangka Kasus Proyek Fiktif Waskita Karya
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri memberikan keterangan terkait penahanan lima tersangka kasus dugaan korupsi terkait proyek fiktif di PT Waskita Karya, di Jakarta, Kamis (23/7/2020). Mereka yakni, Desi Arryani, Jarot Subana, Fakih Usman, Fathor Rachman dan Yuly Ariandi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Meski begitu, tak lolosnya Novel Baswedan dan puluhan anggota KPK lainnya dibantah oleh Plt Jubir KPK Ali Fikri yang mengatakan hasil tes masih tersegel dan belum diketahui siapa pun.

"Informasi yang kami terima data dimaksud belum diumumkan," kata Ali singkat, Senin 3 Mei 2021.

 

Disesali Novel Baswedan

Novel Baswedan Diperiksa sebagai Saksi Kasus Penyiraman Air Keras
Penyidik senior KPK Novel Baswedan saat jeda pemeriksaan kasus penyiraman air keras terhadapnya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/1/2020). Polisi memeriksa Novel Baswedan sebagai saksi setelah menetapkan dua tersangka penyerangan.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku terkejut dengan cara penyingkiran dirinya dari KPK. Novel bersama beberapa orang lainnya, disebut tidak lolos dalam tes alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Novel mengatakan, jika hasil yang telah menjadi isu publik dapat dikonfirmasi, hal ini sangat disesalinya karena diduga Pimpinan KPK sendiri turut andil dalam cara-cara ini.

"Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut. Karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh Pimpinan KPK sendiri," ucap Novel, Selasa, 4 Mei 2021.

 

Tak Kaget Diperlakukan Begitu

Novel Baswedan
Penyidik KPK Novel Baswedan usai memneuhi panggilan penyidik Komisi Kejaksaan di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Novel Baswedan memberikan keterangan terkait aduan masyarakat terhadap penuntut kasus penyerangan air keras pada 2017. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sejatinya Novel Baswedan mengaku tidak kaget dengan segala upaya untuk menyingkirkannya dari komisi anti rasuah.

Sebab menurutnya, sejak lama beragam tekanan terus diterima pegawai KPK yang memiliki integritas tinggi agar hengkang dari KPK.

"Upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK adalah upaya lama yang terus dilakukan," jelas dia.

 

KPK Tegaskan Hasil Belum Diumumkan

Ilustrasi KPK
Gedung KPK (Liputan6/Fachrur Rozie)

Sekretaris Jenderal KPK Cahya Harefa menegaskan, hasil Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK masih tersegel dan hasilnya belum diumumkan kepada siapa pun.

"Saat ini hasil penilaian Asesmen TWK tersebut masih tersegel dan disimpan aman di gedung Merah Putih KPK dan akan diumumkan," tegas Cahya dalam keterangan persnya, Selasa, 4 Mei 2021.

Dia pun menegaskan, kepada para pihak jangan mempercayai informasi yang bukan resmi diumumkan oleh KPK.

"Kami menegaskan agar media dan publik berpegang pada informasi resmi kelembagaan KPK," harap Cahya.

 

KPK Jamin Transparansi

KPK Perpanjang Masa WFH hingga 4 Juni 2020
Aktivitas di lobi Gedung KPK, Jakarta, pasca libur Lebaran 2020, Rabu (27/5/2020). KPK memperpanjang masa pelaksanaan bekerja dari rumah (BDR) atau work from home (WFH) bagi para pegawainya hingga 4 Juni 2020. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Cahya memastikan, pengumunan hasil tes dilakukan dalam waktu dekat dan dilakukan secara transparan.

"Hasil tes diumumkan dalam waktu dekat sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK," dia memungkasi.

OTT KPK Era Firli Bahuri

Infografis OTT KPK Era Firli Bahuri
Infografis OTT KPK Era Firli Bahuri (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya