4 Hal Terkait Meninggalnya Trio Sehari Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca

Sebelumnya, pemuda berusia 21 tahun tersebut diketahui disuntik vaksin AstraZeneca pada Rabu, 5 Mei 2021.

oleh Maria Flora diperbarui 11 Mei 2021, 20:57 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 20:57 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia sehari setelah mendapat suntikan vaksin AstraZeneca. Kini Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) dan Komda DKI tengah menyelidiki penyebab pasti meninggalnya pemuda asal Jakarta tersebut.

"Kalau ada hasil autopsi akan lebih tepat menentukan keterkaitan antara KIPI dengan imunisasi yang diberikan," kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari saat dihubungi, Selasa (11/5/2021).

Sebelumnya, pemuda berusia 21 tahun tersebut diketahui disuntik vaksin AstraZeneca pada Rabu, 5 Mei 2021.

Usai disuntik almarhum disebut mengalami demam dan kondisinya dikabarkan terus melemah hingga keesokan harinya, Kamis, 6 Mei.

"Almarhum dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB," jelas Hindra.

Terkait adanya penyakit bawaan yang diduga dimiliki sang putra, sang ibu dengan tegas menyatakan almarhum tak memiliki riwayat komorbid saat berbincang dengan Merdeka.

"Tidak punya penyakit apapun selain batuk pilek itupun karena kehujanan,"kata Zakiah saat berbincang soal anaknya sebelum mendapat vaksin Covid-19 dengan Merdeka di kediamannya, kawasan Buaran, Jakarta Timur, Selasa (11/5/2021).

Berikut sejumlah hal terkait meninggalnya Trio sehari setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca: 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Mendapat Vaksin pada Rabu, 5 Mei

Trio Fauqi Virdaus merupakan pegawai outsourcing di sebuah BUMN. Dia berkesempatan mendapatkan vaksin Covid-19 pada Rabu, 5 Mei 2021.

Zakiah mengatakan, Trio pergi kerja dalam keadaan sehat walafiat. Oleh karena itu, dia kaget ketika Trio pulang cepat. Hal tersebut di luar kebiasaan putranya.

Saat itu, Trio mengeluh badan linu hingga sakit kepala.

"Pulang ke rumah sekitar setengah 4 atau jam 4. Saya tanya kenapa bang kok sudah pulang baru gini hari. 'Saya divaksin ma, badan saya linu semua rasanya, kepala saya sakit banget.'," kata Zakiah mengulang percakapan dengan putranya, kepada Merdeka di kediamannya, di kawasan Buaran, Jakarta Timur, Selasa (11/5/2021).

Dia kemudian menyarankan Trio membatalkan puasanya dengan air putih. Trio pun terlelap hingga waktu berbuka. Setelah meneguk teh manis, dia kembali terlelap.

Namun, tengah malam Trio terjaga. Sakit kepala semakin tidak tertahankan. Zakiah menceritakan rintihan kesakitan yang dialami putranya.

Zakiah menyarankan Trio untuk meminum obat sakit kepala. Namun ditolak lantaran takut karena usai vaksin. Sempat diukur suhu badannya, saat Trio panas. Tetapi suhu badannya tak lama turun. Trio kembali terlelap hingga pagi.

2. Ibunda Sebut Trio Tak Punya Komorbid

Zakiah juga mengungkap putranya sama sekali tidak punya riwayat penyakit penyerta atau komorbid. Saat mengikuti vaksinasi pada Rabu, 5 Mei 2021 lalu, Trio sedang dalam keadaan sehat.

Zakiah menuturkan, sejak kecil Trio tidak pernah menderita sakit berat. Biasa hanya batuk pilek yang hilang jika minum parasetamol atau ke dokter. Biasa sembuh dalam waktu 1-2 hari.

Sebelum melakukan vaksinasi, Trio juga sedang dalam keadaan sehat. Sakit kepala hingga badan linu baru Trio rasakan setelah mendapat vaksin AstraZeneca. Namun, setelah menahan sakit sakit kurang lebih 24 jam, Trio dinyatakan tiada.

"Berangkat dalam keadaan sehat walafiat jadi saya tidak ada curiga apa-apa. Karena anak saya biasa aktivitas seperti itu," kata Zakiah.

3. Tengah Dilakukan Investigasi

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Widyawati mengatakan pihaknya kini tengah menunggu hasil akhir dari investigasi yang dilakukan Komnas KIPI.

Dia memastikan Komnas KIPI adalah lembaga kredibel dan independen yang memiliki fungsi dalam mengawasi pelaksanaan vaksinasi khusus untuk kejadian ikutan pasca imunisasi.

"Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya," kata Widyawati.

4. Komnas KIPI Rekomendasikan Diautopsi

Untuk mengetahui keterkaitan antara kematiannya dengan vaksinasi Covid-19 AstraZeneca, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) merekomendasikan jenazah Trio Fauqi Virdaus diautopsi.

"Kalau ada hasil autopsi akan lebih tepat menentukan keterkaitan antara KIPI dengan imunisasi yang diberikan," kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari saat dihubungi, Selasa (11/5/2021).

Hindra mengatakan rekomendasi tersebut dikeluarkan berdasarkan kajian kausalitas. Dia mendorong Kementerian Kesehatan segera menindaklanjuti rekomendasi autopsi jenazah Trio Fauqi Virdaus.

"Komnas hanya mengeluarkan rekomendasi, pelaksananya adalah Kemkes," ujarnya.

Sementara, Kementerian Kesehatan belum menentukan jadwal autopsi jenazah Trio Fauqi Virdaus.

"Kita serahkan prosedurnya ke Komnas KIPI," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya