Sempat Direnggangkan, Perbatasan Puncak-Cianjur Kembali Diperketat

Tak semua pemudik yang hendak melewati perbatasan Puncak-Cianjur diberikan kelonggaran. Pemudik yang tidak membawa anak dan masih sehat tetap diwajibkan putar balik.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2021, 11:52 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2021, 11:52 WIB
penyekatan wisatawan saat libur Imlek
Petugas gabungan Satgas COVID-19 memeriksa kendaraan wisatawan di jalur wisata Puncak, Gadog, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021). Pemeriksaan dan penyekatan sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 saat libur Tahun Baru Imlek 2572 dan akhir pekan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Petugas gabungan kembali memperketat penyekatan di perbatasan Puncak-Cianjur, Jawa Barat, Kamis (13/5/2021). 

Langkah itu dilakukan setelah petugas gabungan terpaksa merenggangkan penyekatan akibat volume kendaraan pemudik dari arah Bogor terus bertambah dan tidak terbendung Kamis dini hari.

"Sekarang diperketat lagi," kata Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai saat dihubungi, Kamis (13/5).

Riafi mengatakan perenggangan penyekatan di perbatasan Puncak-Cianjur Kamis dini hari karena alasan kemanusiaan. Sebab, banyak pemudik yang memasuki jalur penyekatan membawa anak dan terlihat kelelahan.

"Jadi kita berikan jalan bagi yang bawa anak-anak, sudah ada yang pingsan juga kemarin. Jadi kita berikan kerenggangan mereka sedikit untuk kemanusiaan, bukan untuk merenggangkan gimana tapi kemanusiaan," jelasnya.

Riafi menyebut tak semua pemudik yang hendak melewati perbatasan Puncak-Cianjur diberikan kelonggaran. Pemudik yang tidak membawa anak dan masih sehat tetap diwajibkan putar balik.

"Dari perenggangan itu lebih banyak yang dikembalikan, diputar balik," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, petugas gabungan di perbatasan Puncak-Cianjur, Jawa Barat, terpaksa merenggangkan penyekatan akibat volume kendaraan pemudik dari arah Bogor terus bertambah dan tidak terbendung Kamis dini hari, bahkan sebagian besar kendaraan terus bergerak meski dipagar betis petugas.

Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai mengatakan ratusan pemudik dengan sepeda motor berusaha keluar dari jalur penyekatan di kawasan Puncak Pass, sehingga membuat petugas cukup kewalahan, meski berbagai upaya dilakukan.

"Upaya penyekatan terus dilakukan, namun volume kendaraan terus bertambah, sehingga membuat petugas kewalahan. Bahkan ribuan pemudik dengan sepeda motor terus merangsek keluar jalur pemeriksaan, sehingga petugas terpaksa ditarik mundur," katanya.

Aksi ratusan pemudik dengan sepeda motor membuat petugas melonggarkan penyekatan, sehingga mereka dapat dengan bebas melintas dengan jumlah lebih dari 1.000 kendaraan roda dua dan 500 kendaraan roda empat.

Pemudik jarak dekat, terlihat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, sehingga membubarkan pagar betis puluhan petugas gabungan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Volume Kendaraan ke Arah Puncak Meningkat

Rapid Test Antigen Acak Diterapkan di Kawasan Puncak Bogor
Bupati Bogor Ade Yasin memeriksa hasil rapid tes antigen di kawasan Pasar Cisarua, Jumat (12/02/2021). Tes cepat antigen oleh petugas gabungan Satgas Covid-19 itu dilakukan secara acak sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19 dari wisatawan di kawasan Puncak Bogor. (merdeka.com/Arie Basuki)

 

Hingga pukul 2.30 WIB, volume kendaraan yang melintas di sepanjang jalur utama Puncak-Cianjur, kembali meningkat. Sebelumnya hingga Rabu pukul 22.00 WIB, volume kendaraan dari Cianjur atau sebaliknya dari arah Puncak terlihat lenggang karena penyekatan maksimal yang dilakukan petugas di perbatas Puncak-Cianjur.

"Sebagian besar dapat lolos hingga ke Puncak-Cianjur karena melalui jalur tikus di jalur Bogor-Cianjur, sejak pukul 8.00 WIB penyekatan dilakukan, ratusan kendaraan kita pulangkan, namun mereka kembali masuk ke antrean hingga terjadi kemacetan panjang dari arah Bogor," kata Rifai dilansir dari Antara.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya