BNPB: 5 Kabupaten Dilanda Banjir dan Longsor di Hari Pertama Idul Fitri

Banjir terjadi setelah sebelumnya diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hingga memicu luapan di beberapa daerah aliran sungai (DAS).

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2021, 14:47 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2021, 14:47 WIB
Banjir Kalsel
Banjir melanda Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, akibat intensitas hujan yang tinggi. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta Hari pertama perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada lima kabupaten di Indonesia yang dilanda banjir dan tanah longsor, Kamis, 13 Mei kemarin.

Menurut data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (14/5/2021), lima kabupaten tersebut meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak, banjir terjadi setelah sebelumnya diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hingga memicu luapan di beberapa daerah aliran sungai (DAS).

Menurut BPBD Kabupaten Tanah Bumbu, lokasi terdampak banjir berada di Desa Sinar Bulan, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Banjir yang diakibatkan oleh meluapnya DAS Satui berdampak pada 543 jiwa atau 135 kepala keluarga (KK). Kini ada sekitar 98 jiwa atau 27 KK yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Ada pun kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 555 unit rumah terdampak, 55 hektare lahan pertanian siap panen rusak, dan ketinggian air berkisar antara 100-150 sentimeter.

Bahkan hingga pagi tadi, sekitar pukul 08.00 WIB, banjir dilaporkan belum juga surut. Sementara, kondisi cuaca di wilayah tersebut mendung dan berpotensi hujan. 

Sementara itu, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, sedikitnya enam desa di Kecamatan Haruyan terdampak banjir dari meluapnya DAS Haruyan. Enam desa tersebut, yakni Desa Haruyan Seberang, Desa Haruyan, Lok Buntar, Pengambau Hilir Dalam, Pengambau Hilir Luar, dan Desa Mangunang.

Dilaporkan sedikitnya ada 629 KK yang terdampak oleh banjir dengan tinggi muka air 25-30 sentimeter. 

Berdasarkan laporan terkini, banjir telah surut dan cuaca berawan. Beberapa warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan sisa material lumpur akibat banjir.

BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan lintas instansi serta mengimbau masyarakat agar selalu waspada dengan potensi terjadinya banjir susulan akibat faktor cuaca.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

BPBD Simalungun Lakukan Asesmen Tangani Longsor

Selanjutnya, laporan yang diterima dari BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ada empat desa di Kecamatan Badau terdampak banjir dengan TMA 50-100 sentimeter akibat luapan DAS Badau. Empat desa tersebut adalah Desa Badau, Janting, Pulau Majang, dan Desa Seriang. Banjir dilaporkan berangsur surut dan cuaca terpantau berawan.

BPBD Kabupaten Kapuas Hulu hingga saat ini terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna percepatan penanganan bencana banjir.

Banjir dan longsor juga dilaporkan terjadi di dua kelurahan yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Girsang Sinpangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

BPBD Kabupaten Simalungun telah melakukan asesmen untuk penanganan lebih lanjut dan membantu pembersihan material longsor. Sementara itu, kerugian materiil dan korban jiwa masih dalam proses pendataan.

Meluapnya debit air di Bendung Awo dan Sungai Bulete menyebabkan tiga kelurahan di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan terendam banjir dengan TMA hingga 170 sentimeter. Tiga kelurahan tersebut, yaitu Kelurahan Tabarakka, Kelurahan Benteng dan Kelurahan Bulete.

BPBD Kabupaten Wajo melaporkan bahwa banjir tersebut telah berdampak pada 1.700 jiwa atau 890 KK.

Kerugian materiil meliputi 686 unit rumah terdampak, tiga unit gedung sekolah terdampak, dua masjid terendam, ruas jalan sepanjang enam kilometer terendam, 310 hektare sawah terendam dan 20 hektare kebun juga terendam banjir. Dari seluruh laporan yang dihimpun tersebut, tidak ada korban jiwa meninggal dunia maupun luka-luka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya