KRYD Bakal Gantikan Operasi Ketupat Jaya 2021, Apa Itu?

Operasi Ketupat Jaya 2021 akan berakhir pada Senin 17 Mei 2021 dan digantikan dengan KRYD.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 14 Mei 2021, 16:32 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2021, 16:25 WIB
korlantas
Jajaran Korlantas Polri yang ikut dalam Operasi Ketupat 2020. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Operasi Ketupat Jaya 2021 akan berakhir pada Senin 17 Mei 2021 mendatang. Polisi menyebut, tidak ada perpanjangan masa operasi. Namun, personel tetap bersiaga di pos penyekatan dan pos check point sampai 24 Mei 2021 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Rudy Antariksawan saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (14/5/2021).

"Ops ketupat sampai 17 Mei 2021," ujar Rudy.

Kemudian dia menerangkan, Operasi Ketupat Jaya bakal berganti menjadi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan atau KRYD.

Rudy memastikan, personel tetap akan bersiaga di pos penyekatan dan pos check point untuk mengadang masyarakat yang mau mudik.

"Masih (personel berjaga di pos penyakatan)," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Arus Balik Mudik Lebaran

korlantas
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Istiono saat memantau Operasi Ketupat di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (26/4/2020)

Sebelumnya, Sambodo memprediksi arus balik mudik lebaran masyarakat kembali ke Jakarta terjadi pada Minggu 16 Mei 2021. Dia berharap para arus balik mudik ini berjalan lancar.

"Arus balik tanggal 16 Mei, hari minggu sudah ada, sampai tanggal 24 selama 1 minggu. Ini mudah-mudahan mereka kembalinya tidak bersamaan sehingga kemudian tidak timbul kemacetan," kata Sambodo kepada wartawan, Rabu, 12 Mei 2021.

Adapun skema untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan jelang arus balik libur lebaran dengan menerapkan dua skema yaitu contra flow dan one way.

"Antisipasi arus balik kami sudah siapkan skenario-skenario baik yang sifatnya contra flow maupun sifatnya one way," kata Sambodo.

Namun demikian, lanjut dia, untuk skenario contra flow yang akan diterapkan bersifat situasional. Artinya jika volume kendaraan mulai terpantau padat, maka, skenario ini baru akan dilakukan.

"Contra flow nanti kita lihat apakah perlu dibuka dari KM 65 sampai dengan KM 42 atau bisa diperpanjang ke KM 28 atau bisa perpanjang di KM 5. Jadi sepanjang 60 KM," lanjutnya.

Kemudian terkait skema one way, hanya akan diberlakukan apabila skema contra flow tidak berjalan dengan baik. Dalam penerapan skema ini pun akan dilakukan atas izin Korlantas Polri dan bekerjasama dengan Polda-Polda lain.

"Kalau itu tidak menolong juga tentu atas koordinasi dengan pihak korlantas maka akan kita laksanakan one way. Biasanya mulai dari tol Cikampek sampai Jakarta atau malah mungkin dari Kalikangkung, Semarang seperti dua tahun lalu. Tentu ini berdasarkan atensi dari perintah Korlantas Polri," ujar Sambodo.

Lebih lanjut sampai saat ini data warga DKI Jakarta yang mudik pada Lebaran 2021 terus bertambah. Sebagaimana yang telah dilaporkan Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran dari 1,2 juta penduduk terus meningkat sampai 1,5 juta penduduk.

"Menindaklanjuti ucapan Kapolda bahwa sudah ada 1,2 sampai 1,5 juta penduduk Jakarta yang mudik, angka di jalan tol menunjukan diatas angka 360ribu kendaraan yang sudah keluar dari jkt dari tanggal 1 sampai dengan 10 Mei 2020," katanya.

"Belum ditambah para pemudik sepeda motor yang tadi malam sudah malam keempat mencoba menembus pos penyekatan. Belum ditambah penumpang udara dan kapal laut, sehingga total kisaran 1.5 juta," jelas dia.

Aksi-Aksi Nekat Terobos Penyekatan Mudik Lebaran 2021

Infografis Aksi-Aksi Nekat Terobos Penyekatan Mudik Lebaran 2021. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Aksi-Aksi Nekat Terobos Penyekatan Mudik Lebaran 2021. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya