Gerindra Dorong Maksimalkan Penerapan UU Penyandang Disabilitas

Menurut Hasjim, sejak UU disahkan 2016 lalu, pemenuhan hak penyandang disabilitas di Indonesia masih sangat minim.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2021, 17:38 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 17:38 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menilai penyandang disabilitas masih belum mendapatkan hak secara maksimal, terutama dalam hal pekerjaan. Menurutnya, keresahan tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak.

"Ternyata di undang-undang sudah ada kewajiban dari perusahaan swasta dan dari pemerintah itu harus wajib 1 persen dari yang melamar minimal 1 persen itu dari disabilitas itu ada. Terus dari pemerintah pegawai negeri ASN itu harus minimal 2 persen dari disabilitas," kata Hashim dalam acara "5 Tahun UU Disabilitas, Bagaimana Realisasi Pelaksanannya" di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (27/5/2021).

"Ternyata sampai sekarang ini belum maksimal dan belum terpenuhi itu jauh, perusahaan-perusahaan kurang begitu taat ya mungkin. Maka itu tugas kita semua masyarakat maupun partai politik kita harus menegakkan ini UU," imbuhnya.

Menurutnya, sejak UU disahkan 2016, pemenuhan hak penyandang disabilitas masih sangat minim. Hashim menyatakan, masih banyak daerah di Indonesia belum memiliki petunjuk teknis untuk menerapkan UU Penyandang Disabilitas tersebut.

"Dari peraturan Pemprov dari 34 provinsi hanya ada peraturan Gubernur 13 atau 14. Berarti ada hampir 20 provinsi belum ada peraturan gubernur. Dan kalau kita ke tingkat bawah lagi tingkat kabupaten kota lebih parah lagi. Banyak Kabupaten kota belum ada peraturan," ujarnya.

Menurutnya, Partai Gerindra sejak awal mendorong UU Disabilitas agar segera disahkan pada 2016 silam. Menurutnya, UU ini sebagai komitmen kepada rakyat termasuk penyandang disabilitas.

"Ini sebagai komitmen kepada rakyat, khususnya saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Acara seminar ini untuk mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan dan penerapan dari undang-undang disabilitas" ucapnya.

"Ada beberapa masukan-masukan curhat, masih ada kekurangan dan sebagainya. Dari pemerintah pusat diwakili Kementerian Sosial, ada dari Komisi Ombudsman dan dari Komisi VIII DPR RI kita rangkul semua," papar Hashim.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sama Pentingnya dengan UU Lain

Tema Debat Tim Sukses Capres/Cawapres
Komunitas Disabilitas mengikuti debat tim sukses Capres/Cawapres di Jakarta, Kamis (28/2). Debat diselenggarakan Pokja Implementasi UU Penyandang Disabilitas, bertema Membangun Indonesia Inklusif Disabilitas 2024. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, UU Disabilitas sama pentingnya dengan UU yang lain dan harus dilaksanakan dengan maksimal. Menurutnya, penyandang disabilitas di Indonesia memiliki hak yang sama dengan orang lain.

"Acara ini adalah bagian upaya dari kita melakukan mengingatkan kembali di mana undang-undang ini sama pentingnya dengan undang-undang yang lain, bagaimana posisi dan kekuatan undang-undang ini bisa menjadi alas bagi penyelenggara negara untuk memberi dukungan bagi saudara saudara kita disabilitas," beber Muzani.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya