Prabowo Bicara Kemungkinan Maju di Pilpres 2024: It's Not That Easy

Menurut dia, jika maju di Pilpres begitu banyak faktor yang menentukan bisa atau tidaknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jun 2021, 16:45 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2021, 15:06 WIB
Menhan Prabowo Hadiri Rapat dengan Komisi I DPR
Menhan Prabowo Subianto (kiri) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hadir pada rapat kerja dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Rapat kerja membahas Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto blak-blakan soal kemungkinan maju di Pilpres 2024. Prabowo belum mau dengan tegas mendeklarasikan akan maju di kontestasi lima tahunan itu.

Prabowo mengaku realistis karena tidak mudah mendapat dukungan partai politik atau pihak lain untuk kembali berlaga di Pilpres 2024.

"Ya enggak bisa, kita kan enggak bisa maju sendiri, harus ada temen, harus ada dukungan kiri kanan, dan sebagainya, it's not that easy, kita realistis-lah," ujar Prabowo dalam podcast Deddy Corbuzier yang dilihat Minggu (13/6/2021).

Menurut dia, jika maju di Pilpres begitu banyak faktor yang menentukan bisa atau tidaknya. Namun, saat ditanya apakah bersedia kembali menjadi calon presiden, Prabowo mengatakan jika diberi kepercayaan untuk mengabdi dirinya tidak akan menolak.

"Kalau untuk mengabdi diberi kepercayaan diberi kesempatan kenapa tidak?" ujarnya.

Prabowo juga mengaku tidak masalah berapa pun jumlah pasangan calon presiden yang bertarung di Pilpres 2024. Namun, dia menilai akan lebih efisien jika hanya ada dua pasangan calon.

"Saya okelah, enggak ada masalah gimana kondisi dan sistem saat itu. Enggak ada masalah. Ujungnya dua kan lebih efisien kalau dua pasang langsung," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sulit Menang Satu Putaran

Lebih lanjut, dia mengatakan, mau berapa pasang yang maju, akhirnya akan pertarungan dua pasang. Apalagi sulit menang dalam satu putaran saja.

"Ya semua ujung-ujungnya harus ada pilihan kalau beberapa calon ending-nya juga dua prosesnya belum tentu pasangan yang satu itu bisa langsung dapat mayoritas 50 persen plus satu," ucapnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya