Pemerintah Tambah 2.000 Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 Gejala Sedang di Jakarta

Sebanyak 1.000 tempat tidur tambahan disiapkan di RS Darurat Asrama Haji Pondok Gede.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Jul 2021, 17:21 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 16:26 WIB
Hari Pertama Pengoperasian RS Darurat COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede
Rs. Darurat Covid Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Dok

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyediakan tambahan 2.000 tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang. Adapun tempat tidur tambahan ini tersebar di sejumlah rumah sakit penanganan Covid-19 di Jakarta.

"Total ada persediaan hampir 2.000 tempat tidur tambahan yang sedang dipersiapkan untuk pasien dengan kategori sedang," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Jumat (16/7/2021).

Budi menjelaskan 1.000 tempat tidur tambahan disiapkan di RS Darurat Asrama Haji Pondok Gede dengan rincian 900 tempat tidur biasa dan 100 tempat tidur di ICU. Kemudian, pemerintah juga bekerja sama dengan RS Pertamina Jakarta dan mendapatkan 300-500 tempat tidur tambahan.

"Sekitar 300 tempat tidur di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo)," ucapnya.

Selain itu, Budi menyampaikan pihaknya juga sedang menyiapkan pembangunan RS Lapangan di sejumlah daerah. Kemenkes, kata dia, telah melakukan survei, ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur bersama Kementerian PUPR untuk pembangunan RS Lapangan tersebut.

"Mengidentifikasi bebrapa tempat untuk pembangunan RS Lapangan yang memberi tambahan tempat tidur kalau memang diperlukan. Tim sekarang sudah jalan ke Surabaya juga untuk identifikasi potensi bila diperlukan tambahan tempat tidur," tutur Budi.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Skenario Terburuk Lonjakan Covid-19 RI

RS Lapangan Bogor
Tempat tidur yang disediakan RS Lapangan Covid-19 di Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Seperti diketahui, pemerintah sudah menyiapkan skenario terburuk jika kasus Covid-19 terus meningkat di RI. Skenario tersebut disiapkan jika corona meningkat di atas 60.000 atau meledak mencapai 100.000 kasus per hari.

"Kalau kita bicara worst case skenario untuk 60.000 atau lebih sedikit kita masih sudah cukup oke, kita berharap tidak sampai ke 100.000 tapi itu pun sudah kami rancang sekarang kalau sudah terjadi kesana, jadi semua kita tenang melaksanakannya, jernih melihatnya," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat jumpa pers virtual, Kamis (15/7).

Berikut langkah antisipasi dan respons pemerintah jika terjadi peningkatan kasus dari data yang dipaparkan Luhut:

- ketersediaan vaksin lebih dari cukup. Kecepatan vaksinasi diusahakan meningkat hingga rata-rata 1 juta per hari;

- Ketersediaan tempat tidur dipenuhi dengan langkah-langkah melakukan konversi TT, pembuatan RS lapangan, dan penambahan RS khusus Covid-19. Pemerintah pusat, Pemda, BUMN bersama TNI-Polri telah berkoordinasi untuk mengidentifikasi lokasi yang bisa digunakan untuk RS atau tempat isolasi;

- Pemerintah telah melakukan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan obat, termasuk melalui impor dan bantuan luar negeri. Program paket obat gratis akan diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin yang terkena Covid-19;

- Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, pemerintah memobilisasi dokter dan perawat yang telah memasuki masa akhir pendidikannya;

- Pasokan oksigen akan dipenuhi melalui peningkatan produksi dalam negeri yang berasal dari industri, impor dan bahan bantuan luar negeri. Pemerintah telah membeli oxygen concentrator untuk mengurangi kebutuhan akan oksigen cair.

Infografis Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak

Infografis Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya