Dinkes DKI Perkirakan Setengah Penduduk Jakarta Telah Miliki Antibodi Covid-19

Sari perkiraan 4,7 juta warga yang pernah terinfeksi, hanya 8,1 persen yang diketahui pernah terkonfirmasi, sebagian besar yang pernah terinfeksi tidak terdeteksi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2021, 13:09 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2021, 13:09 WIB
FOTO: Antusiasme Warga Ikuti Vaksinasi COVID-19
Petugas medis memeriksa kondisi kesehatan warga sebelum disuntik vaksin COVID-19 di Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). Vaksinasi tersebut menargetkan 1.000 masyarakat Jakarta berusia 18 tahun ke atas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Separuh dari penduduk DKI Jakarta diperkirakan telah memiliki antibodi Covid-19.

Penilaian ini berdasarkan hasil riset Dinas Kesehatan DKI bersama tim FKM-UI, Lembaga Eijkman dan CDC Indonesia pada 15-31 Maret.

Dalam infografis yang dipublikasi melalui akun twitter @DKIJakarta, menyampaikan bahwa apabila seseorang pernah terpapar virus, tubuhnya terpicu menghasilkan antibodi spesifik yang dapat dideteksi.

Sementara, berdasarkan hasil riset menunjukan separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi Covid-19.

"Terbanyak pada rentang usia 30 sampai 49 tahun, infeksi pada segmen perempuan lebih tinggi 47,9 persen, lebih banyak yang terinfeksi adalah dari kelompok yang sudah menikah 39,8 persen. Penduduk paling banyak terinfeksi tinggal di wilayah padat penduduk 48,4 persen," demikian unggahan Pemprov yang dikutip pada Senin (19/7/2021).

Dalam riset itu pula menyampaikan, dari perkiraan 4,7 juta warga yang pernah terinfeksi, hanya 8,1 persen yang diketahui pernah terkonfirmasi, sebagian besar yang pernah terinfeksi tidak terdeteksi.

Untuk itu, tantangan dari kondisi tersebut diperparah dengan kemunculan varian-varian baru yang mempercepat penularan. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jakarta Kota Terbuka

Kekebalan komunal di Jakarta pun dianggap akan lebih sulit tercapai karena Jakarta kota terbuka dengan mobilitas interaksi antar wilayah yang tinggi.

Pelaksanaan riset dilakukan pada periode 15-31 Maret dengan metode stratified multistage sampling, dan dilakukan di kelurahan di 6 wilayah kabupaten/kota yang mencakup 4.919 sampel, dengan rincian; usia 15 - 49 tahun 52 persen, di atas 50 tahun 26,4 persen, 1-14 tahun 21, 6 persen.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya