Wamenkes: Tahap Awal, Vaksin Covid-19 Johnson and Johnson Fokus untuk Daerah Aglomerasi

Indonesia kedatangan 500.000 dosis vaksin Covid-19 produksi Johnson&Johnson bantuan dari pemerintah Belanda, Sabtu (11/9/2021).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Sep 2021, 13:29 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2021, 13:28 WIB
FOTO: Pelaku Sektor Jasa Keuangan Jalani Vaksinasi COVID-19 di Tennis Indoor Senayan
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 untuk disuntikkan kepada pelaku sektor jasa keuangan di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021). Sebanyak 100 ribu dosis vaksin disediakan untuk pelaku sektor jasa keuangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia kedatangan 500.000 dosis vaksin Covid-19 produksi Johnson&Johnson bantuan dari pemerintah Belanda, Sabtu (11/9/2021). Untuk tahap awal, vaksin bantuan pertama dari Belanda itu akan didistribusikan ke daerah-daerah aglomerasi.

"Bulan ini, untuk pertama kalinya kita menerima vaksin Johnson&Johnson dalam bentuk vaksin jadi berjumlah 500.000 dosis," ujar Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu.

"Di tahap awal ini, vaksin Johnson akan didistribusikan ke daerah aglomerasi," sambung dia soal peruntukan vaksin Covid-19 produksi Johnson&Johnson itu.

Dia memastikan, vaksin Johnson&Johnson telah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan begitu, vaksin Johnson & Johnson aman untuk disuntikan ke masyarakat.

"Vaksin Johnson telah mendapatkan EUA dari BPOM pada 7 September lalu. Akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 mililiter intramuscular," jelas Dante.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Usah Pilih-Pilih Vaksin

Dante mengingatkan masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi nasional untuk mengurangi risiko apabila terpapar Covid-19. Kendati begitu, dia meminta masyarakat untuk tidak memilih-milih merek vaksin virus corona.

"Tidak usah pilih-pilih vaksin.Vaksin terbaik adalah yang tersedia saat ini. Kalau kita menunda vaksinasi kita akan terpapar virus dan dampaknya akan lebih parah," tutur Dante.

Sebelumnya, dikutip dari Al Jazeera, berdasarkan data sementara dari dua uji coba tahap awal, diperoleh bukti bahwa dosis ke-2 vaksin Johnson & Johnson menghasilkan tingkat antibodi yang mengikat sembilan kali lebih tinggi dari tingkat 28 hari setelah seseorang menerima dosis pertama.

Vaksin Johnson & Johnson merupakan vaksin Covid-19 yang berasal dari Amerika Serikat. Seperti diketahui vaksin ini hanya diberikan dalam satu dosis.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya