Penamaan Jalan Mustafa Kemal Ataturk, Pemprov DKI Jakarta Minta Masyarakat Hormati

Ahmad Riza Patria meminta agar masyarakat dapat menghormati terkait usulan penggantian nama salah satu di jalan Jakarta.

oleh Ika Defianti diperbarui 18 Okt 2021, 14:44 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2021, 14:44 WIB
Riza Patria tiba di Polda Metro Jaya
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria setibanya di Polda Metro Jaya, Senin (23/11/2020). Riza Patria diperiksa Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi terkait kerumunan massa di Petamburan beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar masyarakat dapat menghormati terkait usulan penggantian nama salah satu di jalan Jakarta dengan nama tokoh Turki Mustafa Kemal Ataturk.

"Kita hargai satu sama lain, insyallah pemerintah akan mencarikan solusi yang terbaik supaya baik bagi semua termasuk hubungan kita degan pemerintah Turki menjadi lebih baik," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).

Dia menyatakan kantor KBRI di Turki telah diganti dengan nama Presiden Soekarno.

Karena itu, Riza menuturkan, penamaan jalan dengan tokoh Turki telah diusulkan.

"Kebetulan nama yang diusulkan dari mereka ya Ataturk. Ya kita saling menghormati menghargai antar negara," jelas dia.

 

Tokoh Kontroversial

Sebelumnya, Sejarawan Islam dari Universitas Indonesia Tiar Anwar Bachtiar mengaku tidak mempersalahkan tidak ada masalah dengan adanya rencana pergantian nama salah satu jalan di Jakarta dengan nama tokoh Turki.

Namun, dia tidak setuju ketika nama Mustafa Kemal Ataturk akan digunakan untuk nama jalan di Indonesia.

"Ini Mustafa Kemal kontroversial dia ini tentu oleh orang-orang Turki sebagian Kemalis anggap sebagai pahlawan tapi sebagian lain ada tokoh antagonis tokoh yang penuh dengan intrik dia juga sudah menghancurkan khilafah dan sebagainya," kata Tiar saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/10/2021).

Tiar juga menyebut Mustafa Kemal tidak memiliki nama terlalu baik untuk masyarakat Turki. Karena hal itu, dia meminta pemerintah agar mencari nama tokoh Turki lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya