Liputan6.com, Jakarta - Letnan Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman resmi dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara Jakarta, pada Rabu, 17 November 2021.
Dudung menjabat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang dilantik menjadi Panglima TNI mengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Advertisement
Baca Juga
KSAD Dudung dilantik bersama dengan Jenderal Andika Perkasa dan juga Mayor Jenderal TNI Suharyanto yang didapuk sebagai Kepala Nasional Penanggulangan Bersama (KNBP) serta 12 duta besar RI pada pukul 13.00 WIN.
Dibimbing oleh Presiden Jokowi, Dudung mengucapkan sumpah sebagai KSAD yang akan menjunjung tinggi etika jabatan dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, KSAD Dudung mendapatkan pangkat satu tingkat lebih tinggi yakni dari Letjen menjadi Jenderal sesuai dengan Keppres No. 208 TNI Tahun 2021 tentang kenaikan pangkat dalam Perwira Tinggi.
"Menaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada perwira tinggi TNI atas nama Dudung Abdurachman menjadi Jenderal," ujar Sekretaris Militer Presiden.
Sederet jabatan pernah diraih oleh Dudung dalam karir Kemiliterannya hingga akhirnya menjabat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Berikut adalah 6 Fakta mengenai KSAD Dudung yang baru dilantik, dihimpun dari Liputan6.com:
1. Menjadi Tentara karena Diremehkan
KSAD Dudung Abdurachman dikenal sebagai sosok pekerja keras. Ia mengaku bahwa keluarganya hidup serba kekurangan.
Ayahnya dulu adalah seorang PNS di Pangdam III Siliwangi yang menghidupi istri dan delapan anaknya. Namun, ayahnya meninggal karena penyakit liver saat dirinya duduk bangku SMP.
"Pas saya kelas dua SMP bapak meninggal karena penyakit liver. Bapak saya kerja hanya sebagai PNS di Pangdam III Siliwangi, yang harus menghidupi delapan orang anak," katanya saat diwawancarai.
Karena keadaannya tersebut, Dudung membantu sang ibu menjual kue, kerupuk, nasi dan terasi hingga lulus Sekolah Menegah Atas (SMA).
Pada suatu kejadian Dudung menjajakan kue dagangannya ke lingkungan Kodam di dekat rumahnya namun malah dicegat tentara baru yang menjaga pintu masuk.
Tidak hanya mengadang Dudung, para prajurit tersebut juga menendang dagangannya hingga berserakan.
Kejadian tersebut lah yang menjadi motivasi dirinya untuk menjadi tentara. Menurutnya orang yang memiliki kekuasaan atau kedudukan tidak boleh semena-mena terhadap rakyat kecil.
Advertisement
2. Tegas Saat Turunkan Baliho FPI
Karakternya yang tegas dan kuat ditunjukkan saat memerintahkan prajurit Kodam Jaya untuk menurunkan baliho bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab. Saat itu dirinya menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Menurutnya baliho yang dipasang oleh FPI tersebut menyalahi aturan.
Ia mengatakan bahwa ormas atau pihak manapun tidak boleh memasang baliho sembarangan.
3. Karier Militer yang Cemerlang
Pria kelahiran Bandung, 19 November 1965 tersebut mengawali karir militernya saat lulus SMA dengan mendaftar Akabri Darat dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1988 berpangkat Letnan Dua.
Beberapa jabatan iya jalani yakni, Dandim 0406/Musi Rawas. Dandim 0418/Palembang, Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011), Danrindam II/Sriwijaya (2011).
Dandenma Mabes TNI, Wagub Akmil (2015—2016), Staf Khusus Kasad (2016—2017), Waaster Kasad (2017—2018), Gubernur Akmil (2018—2020) Pangdam Jaya sejak Juli 2020, Pangkostrad, dan kini menjadi KSAD pengganti Jenderal Andika Perkasa.
Advertisement
4. Sudah Punya Program
Saat diwawancarai, Dudung mengaku telah memiliki program yang akan ia jalankan usai dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat.
"Program yang terdekat saya akan melihat bagaimana peningkatan profesionalisme prajurit. kedua, saya akan melihat daerah operasi," ujarnya saat diwawancarai di Istana Negara.
Ia meminta kepada prajurit yang ada di Poso daan Papua diuji profesionaismenya, sesuai dengan pesan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bahwa masyarakat sipil harus dilindungi.
"Saya akan lihat sejauh mana profesionalismenya karena di Papua adalah saudara-saudara kita semua agar diperhatikan karena jangan sampai ada pelanggaran atau menyakiti masyarakat," tambahnya.
5. Kekayaan KSAD Dudung
Menurut laporan pada Laman Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tercatat bahwa harta KSAD Dudung saat menjabat sebagai Pangdam Jaya adalah sebesar Rp 1.085.464.275.
Dudung juga memiliki aset tidak bergeraknya berupa dua bidang tanah dan bangunan yang ada di Magelang dan Bandung dengan nilai Rp. 640 juta.
Selain itu, KSAD Dudung memiliki tiga kendaraan yaitu Toyota Veloz 2019, Toyota Fortuner 2,4 VRZ tahun 2020, dan Honda PCX 2020, senilai dengan Rp 737 juta.
Dihitung dengan kas yang dimilikinya, kekayaan KSAD Dudung Abdurachman adalah Rp 1.487.870.275. Namun, ia tercatat memiliki hutang sebesar Rp 402.406.000, sehingga total kekayaannya adalah senilai Rp 1.085.464.275.
Yunita Wisikaningsih
Advertisement