Liputan6.com, Jakarta Menetri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 varian Omicron telah ditemukan di Indonesia. Ia menyampaikan hal tersebut dalam konfrensi pers hari ini Kamis (16/11/2021). Â
Kasus pertama varian Omicron ditemukan pada seorang pekerja kebersihan Wisma Atlet berinisial N, ada pula 5 kasus kemungkinan Omicron walau belum dapat dipastikan.
"Kemenkes juga mendeteksi lima kasus probable Omicron. Jadi belum pasti Omicron tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi khusus, kita mendeteksi ada 5 kasus probable Omicron," jelas Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Advertisement
Baca Juga
Dengan ditemukannya kasus varian Omicron, Budi mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan untuk sementara tidak liburan ke luar negeri.
"Patuhi protokol kesehatan, patuhi surveilans, lakukan vaksinasi lebih cepat lagi, dan tidak usah ke luar negeri. Mari kita rayakan liburan di dalam negeri," ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Terkait karantina, Budi mengatakan, ini adalah salah satu upaya untuk memperkuat pertahanan agar virus varian apa pun tidak mudah masuk ke Tanah Air.
"Sistem pertahanan kita atas kedatangan varian dari luar negeri yang cukup baik itu harus kita perkuat. Wajarlah kalau memang harus diam 10 hari di karantina. Bukan untuk mempersulit orang-orang yang datang tapi untuk melindungi 270 juta rakyat kita," kata Budi dalam konferensi pers soal masuknya Omicron ke Indonesia itu.
Berikut sederet fakta kasus varian Omicron masuk ke Indonesia dan pesan untuk masyarakat yang di himpun Liputan6.com:Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
1. Kasus Omicron Pertama, Seorang Pekerja Pembersih Wisma Atlet
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama COVID-19 varian Omicron yang ditemukan pada Rabu 15 Desember.
Menurut Budi, kasus Omicron pertama ditemukan pada patugas pembersih di Wisma Atlet berinisial N. Saat terinfeksi Omicron, N tidak menunjukkan gejala apapun termasuk batuk atau demam.
"Saya ingin menginformasikan informasi terbaru, Kemenkes semalam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021," kata Budi dalam konferensi pers Kamis (16/12/2021).
Budi menambahkan, sampel diambil dari tim di Wisma Atlet pada 8 Desember. Sampel tersebut kemudian dikirimkan ke Balitbangkes untuk pemeriksaan Whole Genome Sequencing. Dari tiga sampel yang terkonfirmasi positif, salah satunya adalah varian Omicron.
"Ada tiga sampel terkonfirmasi positif, satu orang positif Omicron," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Setelah dilakukan tes PCR kedua, petugas pembersih itu pun telah menunjukkan hasil negatif COVID-19.
Advertisement
2. Tanpa Riwayat Perjalanan ke Luar Negeri
Menkes Budi mengungkapkan, kasus varian Omicron pertama ini tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.Â
"Kasus pertama tidak memiliki history perjalanan ke luar negeri," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis.Â
Kasus serupa ditemukan pula di Hong Kong, di mana orang yang terjangkit tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri, tapi memiliki riwayat merawat pasien.
"Karena kasus pertama tinggal di Wisma Atlet, jadi dia diisolasi di asrama Wisma Atlet," tutur Budi,Â
Sementara ini, kasus konfirmasi Omicron adalah 1 orang dan probable (kemungkinan terpapar Omicron) 5 orang.
Guna mendeteksi varian Omicron, Budi mengatakan akan terus menggencarkan Whole Genome Sequencing (WGS) atau pengurutan DNA dengan peningkatan yang mulanya 5 persen jadi 10 persen.
3. Tanpa Gejala
Â
Dari pemeriksaan tes PCR pada 8 Desember 2021, selain N, ada dua petugas kebersihan lainnya yang juga positif COVID-19.
Dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing, diketahui bahwa N positif terpapar varian Omicron sementara dua lainnya bukan Omicron.
Meski terpapar varian yang berbeda, ketiga petugas pembersih tersebut sama-sama tidak menunjukkan gejala COVID-19.
"Tanpa gejala, mereka masih sehat, tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk," kata Budi dalam keterangan pers pada Kamis, 16 Desember 2021.
Advertisement
4. Belum Ada Transmisi Komunitas
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, belum ada laporan transmisi komunitas dari temuan kasus varian Omicron pertama, yang mana merupakan pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
"Sampai sekarang transmisi komunitas (Omicron) belum kita temui. Walaupun kita terus melakukan sampling Whole Genome Sequencing (WGS) yang penting dan lebih ketat," ujar Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers Perkembangan Pandemi COVID-19, Kamis (16/12/2021).
Yang dimaksud transmisi komunitas adalah penemuan sumber rantai penularan dengan jumlah kasus yang dilaporkan. Seluruh kasus varian Omicron, baik yang positif Omicron dan temuan 5 kasus probable lainnya dilaporkan dari hasil karantina.
"Jadi, yang sudah kita konfirmasi satu positif Omicron dan lima kasus probable itu dari karantina. Memang untuk kasus Omicron yang diidentifikasi positif di karantina dari petugas pembersih tidak memiliki history (riwayat) perjalanan luar negeri," jelas Budi Gunadi.
"Tetapi kita belajar dari Hong Kong, ya memang bisa (tertular meski tidak melakukan perjalanan luar negeri). Bisa karena melayani pasien, akibatnya orang ini tertular," tuturnya.Â
5. Ada 5 Kasus Probable Omicron
Selain N, ada pula 5 kasus probable (kemungkinan) Omicron walau belum dapat dipastikan.
"Kemenkes juga mendeteksi 5 kasus probable Omicron. Jadi belum pasti Omicron tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi khusus, kita mendeteksi ada 5 kasus probable Omicron," jelas Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Dari kelima kasus probable tersebut, dua kasus di antaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya saat ini sedang diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran.
Sedang, tiga kasus probable lainnya adalah Warga Negara Asing (WNA) dari Tiongkok yang datang ke Manado dan sekarang sedang dikarantina di Manado.
"Lima kasus tersebut sifatnya masih probable dan belum tentu terinfeksi varian Omicron," kata Budi.
Walau begitu, sampel kasus probable sudah dikirim ke Badan Literasi Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk dicek lebih lanjut terkait proses whole genome sequencing-nya.
Â
Muhammad Fikram Hakim Suladi
Advertisement