Simak Selengkapnya Harga Rokok 2022

Mulai tahun baru 1 Januari 2022, Pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) atau cukai rokok.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2022, 12:06 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2022, 11:24 WIB
Ilustrasi kenaikan cukai rokok (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi kenaikan cukai rokok (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Mulai tahun baru 1 Januari 2022, Pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) atau cukai rokok.

Ketentuan kenaikan harga cukai rokok ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 192/PMK.010 Tahun 2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

"Tarif cukai per batang atau gram dan Batasan Harga Jual Eceran per Batang atau Gram terendah untuk setiap jenis Hasil Tembakau yang diimpor tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2022," tulis PMK dikutip Liputan6.com, Sabtu 1 Januari 2022.

Harga Jual Eceran Merek baru dari Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir tidak boleh lebih rendah dari Harga Jual Eceran yang masih berlaku atas Merek Hasil Tembakau untuk jenis Hasil Tembakau yang sama yang dimiliki oleh Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau atau Importir yang sama, dalam satuan batang atau gram, baik dalam 1 lokasi pengawasan Kantor maupun beberapa lokasi pengawasan Kantor.

Selanjutnya, harga Jual Eceran yang ditetapkan kembali tidak boleh lebih rendah dari Batasan Harga Jual Eceran per Batang atau Gram yang masih berlaku dan tidak boleh lebih rendah dari Batasan Harga Jual Eceran minimum sebagaimana tercantum dalam Lampiran II dan Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Berikut besaran harga jual eceran (HJE) rokok untuk tiap golongan, baik per batang maupun per bungkus (1 bungkus isi 20 batang):

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Sigaret Kretek Mesin

Memiliki Kebiasaan Merokok Akut
Ilustrasi Merokok Credit: unsplash.com/Fotografiere

- Sigaret Kretek Mesin golongan I, tarif cukai 985 (naik 13,9 persen). HJE per batang Rp 1.905 HJE per bungkus Rp 38.100

- Sigaret Kretek Mesin golongan IIA, tarif cukai sebesar 600 (naik 12,1 persen). HJE per batang Rp 1.140. Sementara HJE per bungkus: Rp 22.800.

- Sigaret Kretek Mesin golongan IIB, tarif cukainya 600 (naik 14,3 persen). HJE per batang Rp 1.140 dan HJE per bungkus Rp 22.800.

 


2. Sigaret Putih Mesin

Petugas Bea Cukai Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal Lintas Provinsi
(Foto:Dok.Bea Cukai)

- Sigaret Putih Mesin golongan I, tarif cukai 1.065 (naik 13,9 persen). HJE per batang Rp 2.005 dan HJE per bungkus Rp 40.100.

- Sigaret Putih Mesin golongan IIA, tarif cukai 635 (naik 12,4 persen). HJE per batang Rp 1.135 dan HJE per bungkus Rp 22.700.

- Sigaret Putih Mesin golongan IIB, tarif cukai 635 (naik 14,4 persen). HJE per batang Rp 1.135 dan HJE per bungkus: Rp 22.700.

 


3. Sigaret Kretek Tangan

Kebiasaan Merokok
Ilustrasi Kebiasaan Merokok Credit: pexels.com/Letit

- Sigaret Kretek Tangan golongan IA, tarif cukai 440 (aik 3,5 persen). HJE per batang Rp 1.635 dan HJE per bungkus Rp 32.700

- Sigaret Kretek Tangan golongan IB, tarif cukai 345 (aik 4,5 persen). HJE per batang Rp 1.135 dan HJE per bungkus Rp 22.700.

- Sigaret Kretek Tangan golongan II, tarif cukai 205 (naik 2,5 persen).HJE per batang Rp 600 dan HJE per bungkus Rp 12.000.

- Sigaret Kretek Tangan golongan III, tarif cukai 115 (naik 4,5 persen). HJE per batang Rp 505 dan HJE per bungkus Rp 10.100.


Konsumsi rokok masyarakat Indonesia pertahun

Konsumsi Rokok Masyarakat Indonesia Per Tahun (Liputan6.com / Abdillah)
Konsumsi rokok masyarakat Indonesia pertahun (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya