KPK Dalami Prosedur Teknis Pembayaran dan Anggaran di Formula E Jakarta

Syahrial yang kini duduk di Komisi C DPRD DKI ini mengaku diminta memberikan informasi terkait komitmen fee dalam penyelenggaraan Formula yang diberikan kepada Formula E Operation (FEO).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 09 Mar 2022, 19:24 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 18:32 WIB
Foto: Penampakan Terbaru Proyek Pembangunan Sirkuit Formula E, Ada yang Sudah Mulai Diaspal
Aktivitas pekerja proyek pembangunan Sirkuit Formula E di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Minggu (06/03/2022). Progres sirkuit sudah mencapai 52 persen pada hari ke-32 dan ditargetkan akan selesai pada bulan April 2022. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Syahrial hari ini, Rabu (9/3/2022). Syahrial mengaku dimintai keterangan soal prosedur pembayaran pada balap Formula E di DKI Jakarta.

"Intinya soal prosedur dan lain-lain ya. Penyusunan penganggaran, prosedur, pembayaran kerja samanya, itu saja," ujaf Syahrial di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (9/3/2022).

Syahrial diperiksa dalam penyelidikan dugaan korupsi ajang balap mobil listrik Formula E. Pemeriksaan Syahrial diduga lantaran dirinya yang sebelumnya merupakan Ketua Komisi E DPRD DKI mengetahui kasus ini.

Syahrial yang kini duduk di Komisi C DPRD DKI ini mengaku diminta memberikan informasi terkait komitmen fee dalam penyelenggaraan Formula yang diberikan kepada Formula E Operation (FEO).

"Iya dibahas, commitment fee, kan, memang ke itunya, ke FEO-nya," kata Syahrial.

KPK diketahui tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi ajang balap mobil listrik Formula E.

Dalam proses penyelidikan, KPK masih mencari bukti dan keterangan serta pihak yang akan mempertannggungjawabkan adanya dugaan rasuah dalam ajang ini.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, pihaknya masih mendalami proses pembayaran dalam ajang tersebut. Diduga Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membayar lebih besar dari pada negara lain dalam mengadakan ajang balap Formula E.

"Kenapa harus membayar lebih dibanding kota-kota yang lain. Mungkin dianggap sudah populer, sudah bisa menarik wisatawan untuk menyaksikan Formula E dan seterusnya," ujar Alex di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (25/11/2021).

 

Anggaran Formula E Jakarta Jauh Lebih Besar

Foto: Penampakan Terbaru Proyek Pembangunan Sirkuit Formula E, Ada yang Sudah Mulai Diaspal
Aktivitas pekerja proyek pembangunan Sirkuit Formula E di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Minggu (06/03/2022). Progres sirkuit sudah mencapai 52 persen pada hari ke-32 dan ditargetkan akan selesai pada bulan April 2022. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pembayaran oleh DKI Jakarta untuk ajang Formula E ini lebih besar ketimbang negara lain. DKI membayar 122,102 juta poundsterling atau senilai Rp 2,3 triliun untuk mengadakan ajang balap itu. Sementara negara lain hanya mengeluarkan Rp 1,7 miliar sampai Rp 17 miliar.

"Itu yang tentu nanti didalami oleh penyelidik, kenapa harus membayar sampai sedemikian mahal, dan seterusnya," kata Alex.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya