Jenazah 2 Prajurit Marinir Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Timika Papua 

Penyerangan yang dilakukan KKB ke Pos Marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua menyebabkan dua prajurit TNI gugur dan delapan lainnya terluka.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 27 Mar 2022, 20:31 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2022, 20:31 WIB
Pasukan TNI diserang KKB saat patroli di Distrik Kenyam, Nuda, Papua
Pasukan TNI diserang KKB saat patroli di Distrik Kenyam, Nuda, Papua, Kamis (26/11/2020). Tiga prajurit yang terluka dievakuasi menggunakan helikopter. (Dok Puspen TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah dua prajurit marinir yang tergabung dalam Satgas Mupe yang menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (27/3/2022).

"Dua jenazah dari Yonif Marinir-3 yang meninggal dalam baku tembak dengan KKB, Sabtu (26/3) petang, sudah dievakuasi ke Timika, sekitar pukul 08.30 WIT dengan menggunakan helikopter," kata Kapolres Nduga, AKBP Komang Budhiarta seperti dikutip dari Antara, Minggu.

Dia menyebutkan, dua jenazah prajurit TNI yang dievakuasi masing-masing adalah Letda Mar Muhammad Ikbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.

Berdasarkan laporan yang diterima, penyerangan KKB ke Pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah, Kenyam, Nduga, Papua dipimpin oleh Egianus Kogoya yang membawa senjata pelontar granat (GLM).

Serangan dari KKB yang terjadi pada Sabtu (26/3/2022) petang, sekitar pukul 17.45 WIT itu dilakukan dari dua arah.

8 Prajurit TNI AL Terluka

Evakuasi delapan jenazah karyawan Palapa Timur Telematika (PTT), korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua (Istimewa)
Evakuasi delapan jenazah karyawan Palapa Timur Telematika (PTT), korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua (Istimewa)

Selain menewaskan dua prajurit marinir, serangan KKB juga menyebabkan delapan personel TNI AL lainnya terluka. Para korban luka sudah dievakuasi ke Kotis Marinir di Kenyam.

AKBP Komang menyatakan, kondisi di Distrik Kenyam saat ini relatif kondusif, walaupun pada Minggu dini hari sempat terdengar bunyi tembakan.

"Masyarakat lebih memilih berdiam di dalam rumah," kata AKBP Komang Budhiarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya