Jelang Sahur, Polisi Tangkap Belasan Remaja Terlibat Tawuran di Tangsel

Polisi mengamankan handphone, sarung yang digulung, tongkat stik golf, anak busur, petasan, hingga senjata tajam jenis arit dan celurit dari remaja yang hendak tawuran di Tangerang Selatan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 07 Apr 2022, 14:03 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2022, 11:01 WIB
Kapolsek Pondok Aren Kompol Dimas Aditya menyampaikan pihaknya mengamankan belasan remaja terlibat tawuran dan balap liar di Tangerang Selatan.
Kapolsek Pondok Aren Kompol Dimas Aditya menyampaikan pihaknya mengamankan belasan remaja terlibat tawuran dan balap liar di Tangerang Selatan. (Foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengamankan belasan remaja pelaku aksi tawuran dan balapan liar di daerah Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada saat menjelang sahur, Kamis (7/4/2022).

Pengamanan dua aksi yang meresahkan masyarakat tersebut terjadi di daerah sekitar Jurangmangu, Kota Tangerang Selatan. Peristiwa bermula saat polisi berpatroli rutin dan melihat belasan remaja tawuran.

"Pada saat patroli datang, mereka langsung bubar. Hanya sebagian kecil yang kedapatan kita amankan," ungkap Kapolsek Pondok Aren Kompol Dimas Aditya, saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Dari aksi tersebut diamankan 12 remaja aksi tawuran. Saat dimintai keterangan, mereka berasal dari dua kelompok berbeda yang tidak saling kenal. Yakni Kelompok Jurangmangu dan Cikini.

"Mereka ini walau dari satu kelompok, tidak saling kenal. Jadi saat dicek handphonenya, mereka janjian (tawuran) dengan menggunakan grup whatsapp," kata Dimas.

Dari pengamanan 12 remaja tersebut, Polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan untuk aksi tawuran. Seperti handphone lima buah, sarung yang digulung lima buah, tongkat stik golf, anak busur, petasan, hingga senjata tajam jenis arit dan cerurit.

"Yang membawa sajam ini tidak di bawah umur, usianya sudah 23 tahun. Membawa sajam ini kita lanjut, kita proses dengan Undang-undang darurat," tegas Dimas.

Sementara, belasan remaja lain yang masih di bawah umur, diberikan sanksi untuk memberikan efek jera. Seperti didata, sidik jari, pemanggilan orang tua, guru sekolah, hingga RT/RW sampai pihak kelurahan tempat belasan remaja tersebut tinggal.

"Lalu, petugas Binmas akan kembali datangi rumahnya. Nanti diundang juga RT/RW, tokoh agama, harapannya mereka tidak terlibat tawuran lagi," kata Kapolsek.

Selanjutnya, kepolisian akan mempertemukan dua kelompok yang terlibat aksi tawuran. Untuk saling mengenal, jabat tangan dan dengan harapan tidak terlibat lagi dengan aksi tawuran.

Tawuran Berdarah di Tangerang, Satu Pelajar Tewas Kena Bacok

3 pelajar di Tangerang jadi tersangka tawuran hingga tewas
Polres Tangerang Kota menetapkan tiga anak sebagai tersangka tawuran yang menewaskan seorang pelajar. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sementara itu, aksi tawuran di Kabupaten Tangerang memakan korban. Seorang pelajar dari SMK 7 Kabupaten Tangerang meninggal dunia akibat terkena sabetan senjata tajam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, menerangkan, tawuran pelajar melibatkan SMK Penerbangan Dirgantara dengan SMK 7 Kabupaten Tangerang. Pertikaian bermula dari saling tantang di media sosial instagram pada 15 Maret 2022.

"Pada 15 Maret pukul 07.00 di SMK 7 Kabupaten Tangerang ini mendapat pesan dari SMK Penerbangan dengan pesan 'besok penataran bisa enggak?' Yang mana yang memegang akun adalah MFS sebagai korban yang meninggal dunia. Korban menyanggupi dan menginformasi ke teman-teman berkumpul di warung," kata dia saat konferensi pers, Senin (21/3/2022).

Zulpan menyebut, korban bersama 10 rekannya menggunakan sepeda motor menuju ke lokasi yang telah disepakati. Namun, pelajar SMK Dirgantara yang ikut tawuran lebih banyak.

Karena tak sebanding, kata Zulpan, korban dan rekannya mengurungkan niat untuk berduel.

Naas, ketika memutar balik korban malah dibacok dari belakang oleh siswa SMK Dirgantara dengan celurit.

"Akibat luka bacok korban dibawa ke rumah sakit, namun korban tidak tertolong," terang dia

Kalah Balapan Liar, Sekelompok Pemuda di Tangerang Lanjut Tawuran

Puluhan pelajar diamankan saat hendak tawuran usai sekolah tatap muka
Puluhan pelajar Jakarta dan Tangerang diamankan polisi saat hendak tawuran usai mengikuti hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Aksi tawuran juga sempat terjadi beberapa waktu lalu. Tidak terima kalah dalam balapan liar, kelompok pemuda malah melanjutkan dengan tawuran antarkelompok di tempat berbeda.

Semula mereka melakukan balap liar motor di kawasan BSD, lalu aksi tawuran terjadi di kawasan Perumahan Villa Tomang Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

"Iya, betul," ujar Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Maryadi, Jumat (25/2/2022).

Maryadi mengungkapkan, pihaknya telah menangani kejadian tawuran tersebut. Polisi juga sudah mendamaikan kedua kelompok tersebut, dengan perjanjian aksi yang meresahkan warga tersebut tak akan diulangi kembali.

"Sudah kita temukan pemicunya dan sudah didamaikan," katanya.

Maryadi menyebut, aksi tawuran antarpemuda tersebut dipicu karena permasalahan balapan sepeda motor. Kemudian, mereka saling ejek di media sosial.

"Pemicunya karena kalah balap motor di daerah BSD Serpong, saling ejek di medsos," ungkapnya.

Dalam tawuran ini, berdasarkan informasi yang dihimpun, tidak ada korban luka maupun jiwa.

Hendak Beli Nasi Goreng, Remaja di Bekasi Tewas Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran

Pelajar tawuran
Ilustrasi pelajar jalan jongkok menuju Polres Bekasi karena tawuran. (Liputan6.com/Fernando Purba)

DA (14), seorang pelajar di Desa Sriamur, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tewas usai dikeroyok sekelompok remaja, Selasa 5 April 2022 dini hari WIB. Diduga korban menjadi salah sasaran aksi tawuran.

Korban dikabarkan mengembuskan nafas terakhir saat dilarikan ke rumah sakit. Terdapat sejumlah luka lebam di tubuh remaja malang yang menjadi korban tawuran itu.

"Saat dirujuk ke RSUD Kota Bekasi, anak saya dinyatakan sudah meninggal," kata Nurdin, ayah korban, kepada awak media.

Nurdin menjelaskan, di hari kejadian, korban diketahui keluar rumah untuk membeli nasi goreng sekira pukul 23.30 WIB. Namun, hingga menjelang sahur, korban tak kunjung pulang ke rumah.

Hingga akhirnya keluarga mendapat telepon yang mengabarkan jika sang anak tergeletak di pinggir jalan dengan tubuh terluka. "Tiba-tiba dikabari jam 01.30 WIB, anak saya sudah tergeletak di pinggir jalan," ujar Nurdin.

Saat dihampiri ke lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi tak sadarkan diri dan terdapat luka lebam di sekujur tubuhnya. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Kota Bekasi, namun sayang nyawanya tak bisa tertolong.

"Di mata sama dada lebam, yang di dada itu sudah hancur di dalam, jadi sudah sempat keluar darah dari hidung. Yang paling parah itu mata, karena dihajar pakai balok," papar Nurdin.

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya