4 Fakta Pelita Air yang Segera Terjun ke Segmen Penerbangan Komersial

PT Pelita Air Service (PAS) sudah memastikan telah siap mengembangkan bisnis dan memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Apr 2022, 11:09 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2022, 11:08 WIB
Pelita Air
Pelita Air mendatangkan dua pesawat Airbus A320.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelita Air Service (PAS) sudah memastikan telah siap mengembangkan bisnis dan memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight).

Salah satu kesiapannya adalah dengan mendatangkan dua pesawat Airbus A320. Kehadiran kedua pesawat tersebut sekaligus memperkenalkan livery baru pada Senin, 11 April 2022 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Livery baru yang terpampang di pesawat yang terbang dari Bandara Montpellier, Prancis (MPL) dan Bandara Internasional Sharjah - Uni Emirat Arab (SHJ) ini bernama "Ribbon" livery.

Dinamakan "Ribbon" livery karena livery tersebut menyerupai pita yang menyelimuti ekor dan sebagian badan pesawat dengan tiga warna yaitu merah, biru dan hijau yang dapat dimaknai sebagai keberagaman dan kebebasan berekspresi. Tiga warna pada livery tersebut juga merupakan warna identitas Pertamina sebagai perusahaan induk dari Pelita Air.

"Kedatangan pesawat Airbus A320 Pelita Air hari ini merupakan momen bersejarah sekaligus milestone baru bagi perusahaan yang sebelumnya fokus pada layanan penerbangan charter," ujar Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad S. Fauzani, Senin, 11 April 2022.

Menurut Muhammad S. Fauzani, kedatangan dua pesawat ini juga menunjukkan kesiapan Pelita Air yang tengah mengembangkan layanan penerbangannya ke layanan penerbangan komersial berjadwal.

Tak hanya itu, Komisaris Utama Indonesia AirAsia Dendy Kurniawan juga telah terang-terangan diangkat menjadi Presiden Direktur PT Pelita Air Service. Hal itu diungkapkannya melalui akun LinkedIn pribadi miliknya.

"I'm happy to share that I'm starting a new position as President Director at PT Pelita Air Service," tulis Dendy Kurniawan.

Berikut sederet fakta terkait Pelita Air yang telah siap mengembangkan bisnis dan memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dihimpun Liputan6.com:

 

1. Sudah Datangkan Dua Airbus A320

PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)
PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

PT Pelita Air Service (PAS) memastikan telah siap mengembangkan bisnis dan memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatangkan dua pesawat Airbus A320.

Kehadiran kedua pesawat tersebut sekaligus memperkenalkan livery baru pada Senin, 11 April 2022 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Livery baru yang terpampang di pesawat yang terbang dari Bandara Montpellier, Prancis (MPL) dan Bandara Internasional Sharjah - Uni Emirat Arab (SHJ) ini bernama "Ribbon" livery.

Dinamakan "Ribbon" livery karena livery tersebut menyerupai pita yang menyelimuti ekor dan sebagian badan pesawat dengan tiga warna yaitu merah, biru dan hijau yang dapat dimaknai sebagai keberagaman dan kebebasan berekspresi. Tiga warna pada livery tersebut juga merupakan warna identitas Pertamina sebagai perusahaan induk dari Pelita Air.

"Kedatangan pesawat Airbus A320 Pelita Air hari ini merupakan momen bersejarah sekaligus milestone baru bagi perusahaan yang sebelumnya fokus pada layanan penerbangan charter," ujar Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad S. Fauzani, Senin, 11 April 2022.

 

2. Pesawat Datang, Siapkan Sertifikasi

Pelita Air
Pelita Air mendatangkan dua pesawat Airbus A320.

Kedatangan dua pesawat ini juga menunjukkan kesiapan Pelita Air yang tengah mengembangkan layanan penerbangannya ke layanan penerbangan komersial berjadwal.

"Saat ini Pelita Air masih dalam proses sertifikasi pesawat Airbus A320 yang terus berjalan dalam rangka membuka penerbangan berjadwal dan kami harapkan dapat beroperasi dalam waktu dekat," ujar Muhammad S. Fauzani.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan kerja sama dan koordinasi yang sangat baik dari pihak regulator, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara, kru yang bertugas, dan berbagai pihak lainnya yang telah membantu kelancaran proses kedatangan pesawat dan sesuai waktu yang ditentukan.

"Pelita Air juga berterima kasih kepada manajemen induk perusahaan, yaitu Pertamina yang telah mendukung upaya ekspansi bisnis Pelita Air ke layanan penerbangan komersial berjadwal," tambah Muhammad S. Fauzani.

Sementara itu, Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman menjelaskan sebagai pemegang saham, Pertamina mendorong Pelita Air Service untuk meningkatkan kinerjanya melalui berbagai langkah bisnis dalam rangka mengembangkan transportasi udara melalui layanan regular yang akan mendukung konektivitas antar wilayah Indonesia.

"Pertamina mendukung aksi korporasi Pelita Air Service, agar terus tumbuh dengan kinerja terbaik. Diharapkan babak baru Pelita Air dapat memberikan kontribusi besar terhadap industri penerbangan Indonesia dan memberikan warna baru dalam ekosistem penerbangan Indonesia. Pelita Air, enlightens your journey," tandas Fajriyah.

 

3. Tunjuk Bos AirAsia Jadi Dirut Pelita Air

Pelita Air
Pelita Air mendatangkan dua pesawat Airbus A320.

Komisaris Utama Indonesia AirAsia Dendy Kurniawan, terang-terangan telah diangkat menjadi Presiden Direktur PT Pelita Air Service. Hal itu diungkapkannya melalui akun LinkedIn pribadi miliknya.

"I'm happy to share that I'm starting a new position as President Director at PT Pelita Air Service," tulis Dendy Kurniawan, dikutip Senin 11 April 2022.

Status barunya sebagai Presiden Direktur PT Pelita Air Service itu pun ditampilkannya pada status LinkedIn. Dendy mulai menjabat posisi itu per April 2022.

Sosok yang mengaku berpengalaman sebagai CEO di industri penerbangan ini harus melepas pengaruhnya di AirAsia, yang telah terjalin sekitar 8 tahun.

Sebelumnya, dia juga sempat memegang tampuk sebagai Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia Tbk pada 2017-2022. Per Oktober 2019, Dendy turut memegang kendali sebagai komisaris utama di perusahaan yang sama.

Selama di AirAsia Indonesia, dirinya juga sempat menjabat selaku CEO (2016-2019), CEO AirAsia Indonesia Extra (2014-2016), dan Chief Financial Officer (2014-2016).

Sebelum singgah di AirAsia, lulusan ITB dan Yale University ini pun sempat mencicip pengalaman selaku Direktur Keuangan/CFO di PT Geo Dipa Energi (Persero) pada 2009-2014.

 

4. Daftar Rute Pelita Air

PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)
PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad S. Fauzani menyebutkan ada rute-rute perjalanan domestik yang bakal dioperasikan setelah melengkapi proses sertifikasi pada tahun ini.

"Ada sekitar 7 rute atau destinasi yang menjadi pilihan perseroan untuk dilayani," kata dia.

Muhammad S. Fauzani menjabarkan, rute-rute tersebut merupakan rute 'gemuk' penumpang, antara lain Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Banjarmasin, Makassar.

Fauzani mengatakan, saat ini Pelita Air masih dalam proses sertifikasi pesawat Airbus 320 yang terus berjalan dalam rangka membuka penerbangan berjadwal. Dirinya berharap pesawat tersebut dapat beroperasi dalam waktu dekat.

Muhammad S. Fauzani mengatakan, pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan kerja sama dan koordinasi yang sangat baik dari pihak regulator, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara, kru yang bertugas, dan berbagai pihak lainnya yang telah membantu kelancaran proses kedatangan pesawat dan sesuai waktu yang ditentukan.

"Pelita Air juga berterima kasih kepada manajemen induk perusahaan, yaitu Pertamina yang telah mendukung upaya ekspansi bisnis Pelita Air ke layanan penerbangan komersial berjadwal," tutup Muhammad S. Fauzani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya