Liputan6.com, Jakarta - Pencegahan penularan virus Human Metapneumovirus (HMPV) bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yakni berkumur dengan air bersih usai berkerumun di luar. Seperti disampaikan spesialis pulmonology dan kedokteran respirasi RS Universitas Indonesia (RSUI) dr Irandi Putra Pratomo Ph.D, Sp.P(K) FAPSR FISR FISQua, gargling atau berkumur dapat membersihkan mulut dan tenggorokan.
"Saya pikir ada manfaatnya, yaitu berkumur setelah kita dari luar, berkumur yang di mulut maupun yang di tenggorokan, atau bahasa Inggrisnya gargling,” ungkap Irandi di Jakarta, Selasa, dilansir ANTARA.
Baca Juga
Menurutnya, berkumur tidak perlu menggunakan cairan obat antiseptik atau dengan kandungan betadine, cukup dengan air bersih. Untuk mendapatkan manfaat lebih, Irandi mengatakan, bisa menambahkan garam sebagai antiseptic alami ke dalam air untuk berkumur. Garam dapat berfungsi sebagai antiseptik alami yang mudah didapat.
Advertisement
Penanganan virus HMPV, kata Irandi, tidak terlalu jauh berbeda dengan yang pernah dijalani pada masa pandemi COVID-19, sekitar 2021 lalu. Penggunaan masker, cuci tangan dan beristirahat di rumah ketika sedang sakit merupakan langkah pencegahan dari penularan virus ini.
“Jangan sampai kita akan kembali ke masa ketika alat pelindung diri seperti masker yang demikian langka harganya juga tidak masuk akal, kemudian juga sanitizer sampai tidak ada di pasaran, yang paling mungkin kita lakukan ya menjaga kebersihan sih, simpel ya cuci tangan,” jelasnya.
Tak Perlu Panik Hadapi HMPV
Dalam menghadapi HMPV, Irandi menegaskan agar masyarakat Indonesia tak perlu panik, namun tetap waspada dan menjaga kesehatan diri sendiri.
Selain itu, menurutnya hingga saat ini berlum ada perintah peringatan dari organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan organisasi Kesehatan lainnya mengenai aturan seperti karantina saat COVID-19. Dengan demikian, penanganan masih bisa dilakukan dalam tahap wajar.
Advertisement
Lindungi Lansia dan Anak-Anak
Meski belum ada peringatan dari WHO, Irandi mengingatkan agar kelompok rentan seperti anak di bawah usia 10 atau di bawah 5 tahu serta lansia dengan penyakit komorbid perlu dijaga dari penularan virus ini.
Sistem imun pada anak-anak masih belum matang untuk memerangi virus. Sedangkan pada lansia, kondisi imunitas dalam tubuh sudah jauh menurun atau imunosenesens karena usia sudah bertambah, terlebih jika ada penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, dan riwayat transplantasi.
“Lansia ini juga ada penyakit yang lain-lain timbul selama hidupnya seperti yang sudah tercatat ada hubungannya dengan berat gejalanya HMPV ini misalnya masalah gagal jantung, atau ada penyakit paru obstruktif kronik seperti PPOK, kemudian yang ada riwayat juga untuk transplantasi atau cangkok,” katanya.
Irandi juga menambahkan untuk meningkatkan imunitas, diharapkan masyarakat bisa menjaga lingkungan yang bersih dan konsumsi makanan sehat bergizi seimbang serta tidur yang cukup.