Liputan6.com, Jakarta - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja atau Kasatpol PP Makassar berinisial IA ditangkap Tim Gabungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulawesi Selatan, karena diduga terlibat kasus penembakan pegawai Dinas Perhubungan Makassar.
Pegawai Dishub tersebut tewas akibat penembakan itu. Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto, mengungkapkan, tersangka IA ditangkap dirumahnya. "Benar kita amankan," kata Budhi melalui pesan singkatnya, seperti dilansir Antara.
Berdasarkan informasi, Kombes Pol Budhi Haryanto memimpin langsung Tim Khusus Gabungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel dalam proses penangkapan Kasatpol PP Makassar itu.
Advertisement
Ketika penangkapan, Kasatpol PP IA langsung dinaikkan ke mobil Pajero Hitam dan digelandang ke Mapolrestabes Makassar untuk dilakukan interogasi. "Sekarang masih dalam pemeriksaan, mohon kesabarannya," ujarnya.
Sebelum mengamankan IA, polisi lebih dulu menangkap seorang petugas Dishub lainnya berinisial AB pada Senin, 11 April 2022. Penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut penyelidikan kasus penembakan itu.
Penyidik Polda Sulsel sebelumnya juga sudah memeriksa delapan saksi terkait kasus penembakan pegawai Dishub Makassar, almarhum Najamuddin Sewang, di Jalan Danau Tanjung Bunga, pada Minggu (3/4/2022).
"Saksi yang diperiksa delapan orang. Pertama, saksi yang melihat langsung di TKP, kedua saksi dari keluarga dan pihak rumah sakit (RS Siloam)," jelas Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana.
Selain delapan saksi tersebut, kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini mengingat masih ada saksi lain ataupun kendaraan yang terekam dalam CCTV saat kejadian tersebut terjadi, termasuk pengemudi ojek online (ojol) yang berada di lokasi.
"Masih didalami penyidik. Jadi, kita berusaha untuk melakukan pemeriksaan secara profesional. Soal kendaraan yang singgah dan melintas maupun ojol roda dua itu akan segera diperiksa sebagai saksi," tuturnya.
Hasil Autopsi
Mengenai motif kejadian, kata Komang, masih terus dikembangkan oleh penyidik di Polrestabes maupun Polda Sulsel yang diperbantukan guna mengungkap kasus itu, termasuk hasil autopsi korban menunggu hasil resmi dari Laboratorium Forensik Biddokes Polda Sulsel.
"Kita masih menunggu hasil autopsi rumah sakit, dan kita menunggu hasil uji labfor terkait dengan proyektil yang ada di tubuh korban. Kita masih menunggu," ujarnya.
Soal informasi beredar di media sosial ada kendaraan roda empat berwarna merah terekam CCTV dan pengemudi ojol berjaket warna kuning melintasi korban sebelum terjatuh di lokasi kejadian, pihaknya menegaskan penyidik secara profesional akan mengecek apa benar mobil merah itu taksi online atau tidak, begitu pula pengemudi ojol berjaket kuning.
"Seusai yang ada dalam (rekaman) CCTV, semuanya masih dikembangkan penyidik. Penyidik masih mendalami terkait orang berjaket kuning yang melintasi korban sebelum kejadian," papar Komang.
Sumber: Antara
Advertisement