Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Tarakan di bawah kepemimpinan Wali Kota dr. H. Khairul M.Kes dan Wakil Wali Kota Effendhi Djuprianto memiliki 16 Program Unggulan, salah satunya adalah Pembangunan 10.000 Rumah DP 0 Persen untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Jumlah tersebut sesuai dengan data MBR yang dimiliki Pemkot Tarakan.
Sejak dicanangkan tahun 2019 lalu, praktis program pembangunan 10 ribu rumah DP 0 persen sudah memasuki tahun ketiga. Sepanjang itu, sudah ribuan orang telah mendapatkan manfaat dari program ini dan memiliki hunian layak dengan cicilan terjangkau dan tanpa uang muka. Sayangnya, di balik itu, banyak pula masyarakat yang gagal atau belum berkesempatan mendapatkan rumah dengan fasilitas DP 0 persen.
Baca Juga
Dalam sebuah program Tarakan is My City Podcast yang disiarkan Vidio, Wali Kota Tarakan, Khairul blak-blakan tentang program pembangunan 10 ribu rumah DP 0 persen dan cara agar masyarakat kota Tarakan bisa mendapatkan hunian layak dengan fasilitas lengkap dan harga terjangkau.
Advertisement
Wali Kota Tarakan, Khairul mengungkapkan program pembangunan 10 ribu rumah DP 0 persen bisa terwujud berkat kerja sama berbagai stakeholder. Mulai dari Pemerintah Kota, sejumlah developer/pengembang dan perbankan.
"Jadi program itu kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah supaya mereka bisa keluar dari kemiskinan dan mendapatkan tempat tinggal yang layak," ungkap Khairul.
Ia menjelaskan, sebenarnya rumah DP 0 persen adalah sebuah tagline, bukan benar-benar 0 persen. Pasalnya pihak pengembanglah yang memberikan subsidi untuk pembayaran DP dan biaya administrasi lain terkait pembiayaan rumah.
"Tagline-nya DP 0 persen, tapi sebenarnya tidak 0 persen karena secara aturan di perbankan gak bisa. DPnya sudah dibayarkan sama pengembang. Mereka tidak rugi, hanya saja mengurangi keuntungan," kata Khairul dalam podcast di Vidio.
Kendala yang Dihadapi Masyarakat
Khairul mengatakan pencanangan program pembangunan 10 ribu rumah DP 0 persen merupakan bagian upaya pemerintah dalam memberikan tempat tinggal yang layak huni sekaligus untuk penataan kota yang lebih baik dan bebas dari kekumuhan.
"Kita siapkan rumah dengan tipe 36 dan luas lahan minimal 72 m2. Tersedia ruang terbuka hijau, akses jalan yang bagus minimal 6-8 meter. Ada air bersih, air PDAM dan listrik PLN. Tinggal masuk, nggak perlu bayar karena DP sudah dibayarin sama pengembang," ujarnya.
Selama tiga tahun program berjalan, baru sampai seribuan orang saja yang sudah menikmati program ini. Banyak masyarakat yang gagal, kata Khairul, karena terkendala dengan pihak perbankan.
"Kendalanya dengan pihak perbankan. Perbankan punya banyak standar yang harus dilengkapi. Karena tidak lolos BI Checking, penghasilan melebihi 4 juta rupiah, tapi tidak boleh kurang dari Rp2,5 juta," kata Khairul.
Ia pun menambahkan kalau masih banyak UMKM yang tidak menyimpan uangnya di bank. Karena tidak tercatat di bank, makanya oleh bank kesulitan mendapatkan approval. Untuk hal ini, Khairul menyarankan, para pelaku usaha untuk menyimpan atau menabung di bank minimal selama 3 bulan.
"Kalau sudah ada riwayat 3 bulan, mereka bisa mengajukan program rumah dan biasanya dapat di approve oleh bank," tambahnya.
Khairul menyayangkan masih banyak masyarakat yang belum lolos untuk mengikuti program rumah DP 0 persen. Oleh karena itu, Pemkot terus mencari solusi dan berkoordinasi dengan pihak perbankan agar warga Tarakan bisa mendapatkan rumah tinggal yang layak. Salah satunya menaikkan syarat penghasilan.
"Sekarang (penghasilan) Rp6 juta bisa mendaftar. Dulu diatas 4 juta gak boleh, tapi di bawah Rp2,5 juta tetap gak bisa," kata Khairul. Bila persyaratan pendapatan diturunkan, dikhawatirkan mereka akan kesulitan untuk membayar cicilan bulanan.
Khairul memaparkan sejatinya untuk bisa mendapatkan rumah DP 0 persen ini syaratnya mudah. Seperti memiliki KTP Kota Tarakan, masuk kategori MBK, pendapatan di bawah Rp6 juta, dan mendapatkan approval bank.
Penjelasan lebih lengkapnya seputar program pembangunan rumah DP 0 Persen dan bagaimana cara untuk bisa lolos menjadi peserta, simak di Vidio berikut ini.
Advertisement