Rumah Tak Layak Huni 3 KK di Kabupaten Tangerang Roboh

Sebuah rumah di Kampung Kalapa Dua, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang dihuni tiga kepala keluarga dengan jumlah penghuni 15 orang, roboh.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 28 Mei 2022, 09:53 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2022, 09:53 WIB
Rumah di Kampung Kalapa Dua, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang dihuni tiga kepala keluarga roboh. (Istimewa)
Rumah di Kampung Kalapa Dua, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang dihuni tiga kepala keluarga roboh. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah rumah di Kampung Kalapa Dua, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang dihuni tiga kepala keluarga dengan jumlah penghuni 15 orang, roboh. Rumah roboh tersebut memang sudah tak layak huni. 

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat 27 Mei 2022 malam. Padahal sesaat sebelum kejadian, tidak ada hujan ataupun angin kencang.

"Rumah milik almarhum bapak Ja'ih roboh akibat rapuh, yang terdampak 3 kepala keluarga atau 15 orang. Sekarang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, sudah memasang tenda sementara untuk evakuasi. Dipastikan tidak ada korban jiwa," tutur Abdul Munir Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Sabtu (28/5/2022).

15 orang itu terdiri dari Fatimah sebagai orang tua dan tiga anaknya bersama suami dan istri.

"Rumah yang roboh ini kondisinya sudah rapuh, tanpa ada angin tanpa ada hujan tiba-tiba roboh, menurut pemilik rumah pada bulan puasa yang lalu atap rumah terkena angin puting beliung atapnya terbang dan diperbaiki alakadarnya," ujar Munir.

Menurut Fatimah, saat kejadian, dia beserta anggota keluarga lainnya tidak berada di rumah dan anak-anak sedang bermain di pekarangan. Sehingga semua anggota keluarga selamat dari musibah robohnya rumah yang ditempatinya.

 


Tidur di Tenda dan Pos Ronda

"Saya awalnya mendengar bunyi patahan tiang penyangga genteng setelah itu tidak lama langsung roboh dan pada saat itu saya di luar bersama anak-anak," ujar Fatimah.

Dia pun menerima pertolongan sementara pembangunan tenda darurat, agar keluarganya bisa berlindung untuk sekedar tidur.

"Malam ini kami bisa tidur di dalam tenda dari sore hari kami mengungsi di pos ronda yang ada di sekitar rumah," ujar Fatimah. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya