Liputan6.com, Jakarta - Kakak kandung Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Yuslih Ihza Mahendra bergabung dengan Partai Demokrat. Yuslih diterima secara simbolis oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
"Hari ini Pak Yuslih Ihza Mahendra, kakak dari Ketum PBB Prof Yusril Ihza Mahendra diterima Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat Bang Andi Arief," kata Deputi Bappilu DPP Demokrat, Kamhar Lakumani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/6/2022).
Advertisement
Baca Juga
Kamhar menyebut, kehadiran Yuslih yang juga mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan bahwa ia sudah menetapkan diri dan berketetapan hati untuk menjadi keluarga besar Partai Demokrat. Yuslih telah resmi memegang Kartu Tanda Anggota Partai Demokrat.
"Bergabungnya Pak Yuslih ini kami yakini akan semakin menguatkan Partai Demokrat di Bangka Belitung pada Pemilu 2024 nanti," kata Kamhar.
Dia mengklaim, Yuslih memilih hijrah ke Partai Demokrat karena merasa lebih nyaman dan memiliki prospek yang menjanjikan kedepannya. Kata Kamhar, Yuslih sendiri yang memiliki orientasi politik untuk 2024.
"Untuk mencapai orientasi politik ini, beliau merasa lebih nyaman mewujudkannya bersama Partai Demokrat," pungkasnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Merdeka.com
Ilham Arief Tinggal Demokrat dan Kembali ke Golkar
Sementara itu, mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) memilih hengkang dari partai Demokrat untuk kembali bergabung ke Golkar.
Dia memilih meninggalkan partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lantaran kecewa. Pasalnya, dalam Musyawarah Daerah atau Musda Demokrat Sulawesi Selatan Desember 2021, IAS mengantongi 16 suara dukungan DPC. Sedangkan lawannya Ni'matullah (Ulla) hanya mengantongi 8 suara dukungan.
Meski demikian, AHY dan pengurus pusat Demokrat lebih memilih Ulla daripada IAS.
Kini, IAS hengkang dari Demokrat dan kembali resmi bergabung di partai Golkar. Pengukuhan IAS ke rumah lamanya itu digelar di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Sulsel pada Minggu (29/5/2022). IAS telah kembali memakai jas kuning berlogo beringin seperti dulu.
Advertisement
Respons Demokrat
Deputi Bappilu DPP Demokrat Kamhar Lakumani berkomentar soal perpindahan IAS ke rumah lamanya, partai Golkar. Ia menghargai pilihan IAS, meskipun terkejut memilih keluar dari Demokrat.
"Merespons berpindah partainya Pak IAS dari Partai Demokrat ke Partai Golkar tentunya kami hormati. Meskipun kami terkejut dan menyayangkan namun ini adalah konsekuensi logis dari dinamika politik pasca Musda," kata Kamhar, Selasa (31/5/2022).
Kata dia, Demokrat berharap semua kader yang menjadi kontestan Musda bisa menerima tahapan hasil yang telah ditetapkan DPP Partai Demokrat sebagai satu kesatuan sebagaimana diatur pada AD/ART dan Peraturan Organisasi tentang Musda dan Muscab.
Namun jika IAS punya pertimbangan lain dalam merespons ini, Demokrat menghormati.
Dia mengungkapkan, tak semua keputusan bisa diterima semua pihak dengan lapang dada. Hal Itu lazim terjadi pada semua organisasi, apalagi di partai politik.