Cuaca Hari Ini Sabtu 4 Juni 2022, Waspada Jabodetabek Hujan Siang Nanti

Cuaca hari ini Sabtu (4/6/2022) langit pagi Jakarta diperkirakan cerah. Tetapi siang hari nanti, hampir seluruh Jakarta bakal diprediksi turun hujan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 04 Jun 2022, 06:20 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2022, 06:20 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem di Jakarta
Sejumlah kendaraan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2022). BMKG mengungkapkan potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem sepanjang 17-23 Februari 2022. Sejumlah wilayah diminta waspada dampak yang terjadi dari cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca hari ini Sabtu (4/6/2022) langit pagi Jakarta diprakirakan cerah. Tetapi siang hari nanti, hampir seluruh Jakarta bakal diprediksi turun hujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, waspada cuaca hujan petir diperkirakan turun di Jakarta Selatan siang hari nanti.

Sedangkan sisanya, hampir seluruh wilayah Ibu Kota Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada siang hari nanti, kecuali Kepulauan Seribu berawan.

Begitu pula malam nanti, hujan berintensitas ringan diperkirakan bakal turun di hampir seluruh Jakarta, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berawan.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jakbar, Jaksel, Jaktim dan Jakpus pada siang dan sore hari," terang peringatan dini BMKG.

Tak jauh berbeda, penyangga Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat juga pagi hari ini diprediksi cerah berawan, lalu hujan pada siang hingga malam hari.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang antara siang hingga sore menjelang malam hari di Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kab Subang," jelas peringatan dini BMKG.

Begitu pula Kota Tangerang, Banten pada pagi hari ini diperkirakan cerah berawan, lalu siang nanti hujan dengan intensitas ringan.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Cerah  Hujan Sedang  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan   Cerah  Hujan Petir  Berawan
 Jakarta Timur   Cerah  Hujan Sedang  Berawan
 Jakarta Utara   Cerah  Hujan Sedang  Hujan Ringan
 Kepulauan Seribu   Cerah  Berawan  Hujan Ringan
 Bekasi   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Petir
 Depok   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kepala BMKG Singgung Pentingnya Kolaborasi dalam Peringatan Dini Bencana Bersama Pejabat PBB

DPR Minta Penjelasan Pemerintah Terkait Jatuhnya Lion Air PK-LQP
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat rapat kerja (raker) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11). Rapat membahas berbagai hal mengenai jatuhnya Lion Air PK-LQP. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membuka acara Third Multi-Hazard Early Warning Conference (MHEWC-III) yang digelar di Bali, Senin 23 Mei 2022. Ketua BMKG membuka acara ini bersama pejabat tinggi PBB yang menangani isu bencana.

Acara ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut Sendai Framework pada 2015. Sebelumnya sudah ada dua konferensi pendahulu di Meksiko dan Swiss. Pada 2022, beberapa yang jadi topik utama adalah perubahan transformatif, pemahaman risiko, peran perempuan, inklusivitas, sains-teknologi-inovasi, hingga kemitraan.

Dwikorita menyorot pentingnya kolaborasi dan kearifan lokal sebagai resiliensi untuk membantu dalam peringatan dini bencana. Resiliensi itu semakin kuat jika dipadukan dengan teknologi.

"Resiliensi kolaboratif seharusnya tidak hanya dikembangkan di level nasional saja, tetapi juga diimplementasikan untuk memperkuat kapasitas pemerintah lokal, dan pemimpin lokal atau adat, dan komunitas, berdasarkan pengetahuan dan kebijaksanaan mereka," ujar Dwikorita Karnawati pada konferensi di Bali.

Resiliensi Lawan Bencana

FOTO: DPR Bersama Menteri PUPR dan Perhubungan Bahas Kesiapan Mudik Lebaran
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono (kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kiri) rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/4/2022). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dwikorita berkata telah terbukti bahwa kearifan dan pengetahuan tradisional memiliki efek signifikan terhadap keberhasilan peringatan dini bencana, begitu pula aksi yang berdasarkan komunitas. Ia juga menyebut bahwa hal tersebut bisa ditunjang dengan teknologi.

"Ini disebut hybrid socio-technical early warning system yang tidak hanya efektif, tetapi juga lebih berkelanjutan," tegas Dwikorita.

Dwikorita juga menilai acara ini dilangsungkan pada waktu yang tepat di tengah pemulihan dari COVID-19. Resiliensi melawan bencana disebut salah satu bentuk resiliensi negara yang penting, selain resiliensi sosio-ekonomi. 

Acara konferensi ini merupakan bagian dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR). Presiden Jokowi dijadwalkan hadir pada 25 Mei 2022 besok.

Peran Wanita

Mami Mizutori dari UNDRR.
Mami Mizutori dari UNDRR pada acara Third Multi-Hazard Early Warning Conference (MHEWC-III) di Bali. Dok: YouTube/World Meteorological Organization

Mami Mazutori, ketua United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR), yang duduk di samping Dwikorita meminta agar para hadirin menggunakan kesempatan ini untuk mengembangkan pemahaman dalam hal mencegah bencana, serta mengumpulkan ide. 

Fokus Mami adalah supaya para wanita dan kelompok rentan lainnya juga dilibatkan dalam isu ini agar peringatan bencana bisa menolong orang sebanyak-banyaknya agar bisa ada sistem yang berpusat pada manusia.

Hal-hal yang disorot Mami seperti data, pengetahuan risiko (risk knowledge), pengelolaan risiko (risk governance), dan kesiapan.

"Kita harus sama-sama mencari cara-cara baru memperkuat kemitraan dan kolaborasi antar pemerintah dn lintas sektor, termasuk kemitraan dengan masyarakat sipil untuk memastikan orang-orang yang paling berisiko, perempuan, anak-anak, warga lansia, dan orang-orang dengan disabilitas, agar mereka semua disertakan dalam perencanaan aktual dan implementasi usaha-usha multi-hazard early warning system," ujar Mizutori.

UNDRR juga akan dirilis dalam panduan peringatan dini bencana untuk para praktisi. Panduan itu akan dirilis pada acara COP26, sehingga para peserta konferensi diminta agar memberikan pandangan mereka. 

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya