PPP: Presiden Jokowi Mempengaruhi Lanscape Politik KIB

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet mempengaruhi politik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2022, 11:49 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2022, 11:49 WIB
Sekjen PPP, Arsul Sani
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani (Merdeka.com/Hari Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet mempengaruhi politik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

Dia mengatakan, masuknya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam kabinet Jokowi membawa keuntungan untuk KIB. Sebab kini sudah ada 3 Ketua Umum dalam KIB yang menjadi menteri.

Sebelum Zulkifli Hasan yang ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi. Sebelumnya, Ketum PPP Suharso Monoarfa dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah lebih dulu berada di kabinet.

"Memang tidak bisa kita pungkiri ya bahwa tentu yang presiden itu kan turut juga mempengaruhi landscape politik kita pasti ya," ujar Arsul di Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Anggota Komisi III DPR RI ini mengatakan, pendapat Presiden Jokowi akan menjadi masukan bagi KIB. Apakah itu akan memberikan visi misi untuk pemerintahan ke depan.

"Menyesuaikan artinya apa yang ada dalam pikiran partai-partai KIB tentang katakanlah visi dan misi pemerintahan ke depan gitu ya, dengan masukan-masukan dari presiden pendapat-pendapat, pandangan-pandangan dari presiden yang ada pada saat ini," ujar Arsul.

Ketum PPP Ungkap Ada Partai Lain Merapat ke KIB

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kemungkinan akan mendapat tambahan kekuatan dengan bergabungnya sebuah partai. Hal itu diungkap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa.

Sejak awal, KIB dibentuk oleh PPP, PAN, dan Partai Golkar. Namun, beberapa kali KIB menyatakan bahwa mereka terbuka untuk partai politik lain bergabung.

Sayangnya, Suharso enggan mengungkap partai apa yang merapat ke KIB. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada lagi," ujar Suharso di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Dia mengatakan, KIB belum berbicara sosok calon presiden (capres) yang layak diusung pada Pilpres 2024. Menurut Suharso, sejauh ini KIB hanya membahas kriteria capres.

"Kita memainkan kriteria saja," ucapnya.

Soal PAN yang mendapat jatah menteri di Kabinet Indonesia Maju dengan menempatkan sang ketua umum Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi, Suharso menyebut hal itu tidak mengganggu internal KIB.

Dia juga menegaskan tak ada gejolak di internal KIB. Suharso justru bersyukur ada ketua umum partai lain yang tergabung dalam KIB sehingga dapat membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

"Ya enggak ada, kami bersyukur saja kalau beliau bisa terpilih," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya