Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengunjungi Desa Wisata Sembungan yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (4/7/2022). Objek plesiran tersebut masuk dalam 50 desa terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Sandi mengungkapkan, perpaduan antara destinasi wisata alam Telaga Cebong dan wisata budaya Potong Rambut Gimbal merupakan daya tarik yang fantastis.
Baca Juga
”Saya ingin berikan tepuk tangan kepada Astra yang telah menjadikan ini Tunas Kampung Berseri Astra. Sebagai mitra kita untuk membangkitkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandiaga Uno didampingi Wakil Bupati Wonosobo, Drs M Albar.
Advertisement
Desa Wisata Sembungan merupakan desa tertinggi di pulau Jawa, berada pada ketinggian sekitar 2.300 Mdpl. Lokasi Desa Sembungan sangat mudah dijangkau dari arah Wonosobo yaitu sejauh 24 kilometer atau dapat ditempuh dengan waktu 55 menit.
Puncak Sikunir merupakan destinasi ikonik yang menjadi unggulan. Objek wisata tersebut menawarkan keindahan pemandangan matahari terbit yang tiada duanya. Untuk dapat menikmati sunrise di sana, wisatawan dapat mengunjunginya pada musim kemarau di mana cuaca cenderung lebih cerah dan tak berkabut. Dalam perjalanan menuju puncak bukit, wisatawan akan disuguhkan pemandangan yang indah.
Salah satunya adalah pemandangan Telaga Cebong. Itu merupakan telaga yang terjadi dari bekas kawah purba, dulunya memiliki luas sekitar 18 ha, akan tetapi lama kelamaan mulai menyempit dan tersisa sekitar 12 Ha. Lokasi Telaga Cebong berada di sebelah barat Gunung Sikunir dengan bentuk menyerupai cebong/berudu mungkin dari bentuk itulah akhirnya telaga ini diberi nama telaga cebong.
Kemudian, ada air Terjun Sikarim. Itu merupakan curug tertinggi yang ada di Pulau Jawa karena memiliki ketinggian sekitar 125 meter. Airnya mengalir melewati tebing batu yang sangat tinggi, terdapat beberapa aliran air di tebing tersebut. Air yang mengalir tersebut berasal dari Telaga Cebong.
Sementara soal potensi seni dan budaya, desa tersebut memiliki beragam tarian. Salah satunya, Tari Angguk. Tari tersebut merupakan hiburan atau pendukung untuk menyemarakkan perhelatan, pernikahan atau nadir (membayar janji). Lalu ada budaya Ruwatan Cukur Gimbal. Itu merupakan upacara pemotongan (cukur) rambut pada anak-anak berambut gimbal (gembel). Ritual ruwatan yang diadakan pada tanggal satu suro menurut kalender jawa ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesuker (kesialan, kesedihan, atau malapetaka). Soal kuliner, wisatawan dapat berburu Carica, Terong Belanda, dan Purwaceng.
Kepada awak media, Sandi merespons pertanyaan terkait berapa persen kenaikan kunjungan wisata di tanah air di tengah pandemi.
”Sekitar 30 persen berdasarkan big data yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang menjadikan suatu momentum kebangkitan kita. Di tengah-tengah pandemi justru desa wisata ini menjadi pilihan,” terang Sandiaga Uno.
Program Unggulan
Sandi juga mengungkapkan, Kemenparekraf berkomitmen untuk memasukan desa wisata sebagai program unggulan. Demokratisasi pariwisata adalah memberikan dampak pariwisata berkeadilan.
”Karena desa wisata ini yang merasakan seluruh masyarakat langsung. Kunjungan setiap tahun di Desa Wisata Sembungan 250 ribu itu langsung berdampak kepada masyarakat di sini,” beber Sandiaga Uno.
Advertisement