Yasonna Sebut SK Pergantian Kepengurusan PPP Mardiono Dikaji Kemenkumham

Menkumham Yasonna Laoly memastikan pihaknya akan memproses SK kepengurusan PPP kubu Mardiono.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Sep 2022, 12:44 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2022, 12:44 WIB
Muhamad Mardiono (tengah) ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa (Istimewa)
Muhamad Mardiono (tengah) ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengaku pihaknya tengah mengkaji SK pergantian Kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dalam hal ini, kepengurusan PPP dengan Plt Ketua Umum Mardiono.

"Sedang kita kaji," kata Yasonna Laoly di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Yasonna memastikan pihaknya akan memproses SK kepengurusan PPP kubu Mardiono.

"Iya iya (akan diproses sesuai aturan)," ujarnya.

Sebelumnya, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang digelar di Serang, Banten, Minggu 4 September 2022 lalu, telah memutuskan untuk memberhentikan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum. Suharso digantikan oleh senior PPP yakni, Muhammad Mardiono.

Di sisi lain, kisruh PPP memasuki babak baru. Kubu Suharso Monoarfa mengklaim musyawarah kerja nasional (mukernas) yang digelar kubu Mardiono tidak sesuai dengan anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP.

Ketua DPP PPP bidang Organisasi, Kaderisasi Keanggotaan (OKK), Syaifullah Tamliha menyampaikan Suharso Monoarfa dan tim hukum DPP PPP akan datangi Kementerian Hukum dan HAM untuk menjelaskan proses mukernas yang tidak sesuai dengan aturan tersebut.

"Pak Suharso beserta tim hukum DPP telah menyiapkan klarifikasi kepada Menkumham tentang proses pelaksanaan Rapat Pengurus Harian dan pelaksanaan Mukernas yang tidak sesuai dengan aturan AD/ART PPP," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (8/9/2022).

Pasang Target Dapat Suara Besar

Usai dipilih menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono langsung melakukan persiapan ekstra jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Mardiono memasang target PPP tidak tenggelam dan bisa memperoleh suara yang besar.

“PPP tidak sendirian, partai lain juga akan menghadapi agenda besar tahapan Pemilu 2024 yang waktunya kurang dari 500 hari. Ini pekerjaan besar, kewajiban konstitusi bagi PPP untuk ikut dalam penyelenggaraan Pemilu,” ujar Muhammad Mardiono, dalam Konferensi Pers di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).

Mardiono tak ingin mengulang sejarah buruk, di mana PPP mendapat suara kecil dalam hasil Pemilu 2019 lalu.

Maka, dia menegaskan akan berusaha keras agar partai berlambang Kabah ini tidak tenggelam di antara partai baru lainnya.

"Kami semua, tidak hanya saya tidak boleh mengulang sejarah partai yang memperoleh suara terendah karena PPP partai tertua. Kami bertekad akan bekerja keras agar partai warisan ulama ini tidak tenggelam, sebab saat ini berada di ambang batas parliamentary threshold,” ungkapnya.

Hubungan Suharso dengan Mardiono

Mardiono dipilih sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang dilaksanakan pada 4-5 September 2022 di Hotel Swissbelinn, Cikande, Banten.

Sebelumnya, terdapat kegelisahan dan keluhan yang disampaikan oleh para kader dan akhirnya direspons oleh para majelis partai. Telah dilakukan juga tabayun, hingga surat permohonan Ketua Majelis Partai yang meminta Suharso mundur dengan legawa.

Sejauh ini, Mardiono pun mengklaim bahwa ia masih memiliki hubungan yang baik dengan Suharso usai dipilih menjadi Plt Ketua Umum PPP.

Infografis Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya