Maksimalkan Hasil Pertanian dengan Teknologi, Kemkominfo Kenalkan Petani Digital 4.0

Para petani dapat mengetahui kebutuhan unsur hara dan kondisi cuaca melalui sensor yang terintegrasi dengan aplikasi di perangkat telepon pintar.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2022, 20:36 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2022, 16:14 WIB
petani
Kegiatan Panen Raya Petani Digital 4.0 di Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (20/10/2022). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Dalam memaksimalkan hasil pertanian para petani, Kementerian Kominfo memperkenalkan teknologi digital kepada para petani yang ada di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, dan Logistik Kemkominfo, Ir. Wijayanto, M.M. mengatakan teknologi digital dapat digunakan bagi para petani untuk memaksimalkan hasil pertanian. Di mana para petani dapat mengetahui kebutuhan unsur hara dan kondisi cuaca melalui sensor yang terintegrasi dengan aplikasi di perangkat telepon pintar.

"Saat ini telah dikembangkan beragam solusi digital di sektor pertanian diantaranya melalui pemanfaatan sensor tanah dan cuaca. Melalui teknologi digital ini para petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya pertanian seperti pupuk dan pestisida dalam bercocok tanam sesuai kebutuhan," katanya pada saat kegiatan Panen Raya Petani Digital 4.0 di Wanasaba, Kamis (20/10/2022).

Penggunaan teknologi ini sendiri dilakukan dengan terlebih dahulu memasang perangkat Internet of Things (IoT) di lahan. Nantinya alat tersebut secara periodik akan mengirimkan informasi kondisi tanah dan cuaca yang kemudian diolah secara otomatis untuk menghasilkan rekomendasi tindakan.

"Nantinya melalui aplikasi itu petani dapat mengetahui apa saja kebutuhan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman di lahan seperti berapa banyak penggunaan air, pupuk, dan  lainnya sehingga aktifitas bertani menjadi lebih efisien," jelasnya.

Ke depan, melalui teknologi ini para petani dapat memahami kebutuhan tanaman sesuai kondisi riil di lahan.

"Semua kebutuhan tanah dan tanaman akan diinformasikan melalui aplikasi," tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Rachmat menjelaskan Keuntungan dari para petani dalam menggunakan teknologi ini adalah dapat lebih efisien dalam input produksi. Dikarenakan unsur hara yang akan diberikan kepada tanaman sesuai dengan rekomendasi dari aplikasi.

"Rekomendasi dari alat itu memang betul-betul dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman, pemupukan tidak lagi kurang atau berlebih karena jumlah unsur hara sudah tertera sangat jelas," pungkasnya.

 

Adopsi Teknologi Digital

Panen Raya Petani Digital 4.0 merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan adopsi teknologi digital petani yang dimulai dari pemasangan perangkat, sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan rutin.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan petani yang ada di Desa Wanasaba, dan Desa Kembang Kerang Kabupaten Lombok Timur. Ke depan diharapkan para petani terbiasa dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan hasil usaha taninya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya