Cerita Zulhas Awal Pembentukan KIB: Tidak Direspons Airlangga hingga Belum Lapor Jokowi

Menurutnya, KIB dibentuk lebih dahulu baru melapor ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2022, 12:53 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 12:53 WIB
3 Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Bersatu Sampaikan Keterangan Pers Bersama
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kanan), dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bergandengan tangan saat pendaftaran di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Pendaftaran bersama tiga partai KIB tak hanya membuktikan bahwa KIB solid, tetapi sekaligus mengungkap harapan publik terkait semangat persatuan yang terus dikedepankan oleh KIB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menceritakan awal mula terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP. Menurutnya, KIB dibentuk lebih dahulu baru melapor ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Mulanya, Zulhas mengungkapkan, Airlangga tidak merespons ajakannya untuk membahas koalisi pilpres 2024. Dirinya pun mengajak sampai berulang kali.

"Saya ketemu Pak Airlangga tiga kali, saya ajak beliau belum mau, bukan tidak mau, tidak merespons, ketemu empat kali makan bareng saya diajak makan ramai-ramai saya bertiga," kata Zulhas dalam acara Total Politik dilihat Minggu (13/11/2022).

Pada pertemuan kelima, Airlangga baru mau diajak berkoalisi bersama PAN. Zulhas pun bilang kepada Airlangga, bahwa Golkar adalah partai besar.

"Nah ketemu lima kali baru jadi. Saya bilang, 'Pak, Bapak partai besar bisa lebih besar, lebih kuat, saya juga gitu, kalau kita bareng-bareng gitu'. Jadi berdua nih," ungkapnya.

Zulhas mengatakan, jika PAN dan Golkar saja rasanya kurang cukup. Dia pun bersama Airlangga lalu menelepon Ketum PPP Suharso Manoarfa untuk mengajak bergabung.

"Gimana kalau kita berdua nih, gimana kalau kita berdua kayaknya kurang seru. Tambah lagi, nah gimana Pak Harso. Telepon Pak Harso, Pak Airlangga telepon, saya juga telepon," kata dia.

Namun, Suharso awalnya menolak ajakan koalisi tersebut. Barulah di tengah perjalanan Suharso mau bergabung koalisi KIB bareng Golkar dan PAN.

"Sudah telepon, Pak Harso bilang 'Wah nggak, saya sudah sama gak usah disebut' sudah dah, kalau kita saya bilang ya situ kalau cuma ikut silakan, kalau di sini setara, founder. Nah akhirnya mau tuh, sudah ya, sudah oke bareng-bareng gitu," ungkapnya.

 

Gelar Pertemuan

Kemudian, mereka bertiga memulai pertemuan pertama di sebuah rumah makan. Disitu, Zulhas menyinggung apakah Airlangga dan Suharso sudah lapor ke Presiden Jokowi terkait koalisi itu. Sebab, keduanya merupakan menteri Jokowi.

"Nah jadi habis gitu kita pertemuan pertama tuh di rumah makan mana, saya tanya 'Eh kalian berdua kan' saya waktu itu belum menteri ya, sudah sudah, belum kayaknya, belum," ucapnya.

Ternyata, Airlangga dan Suharso belum melapor ke Jokowi saat KIB dibentuk. Zulhas mengatakan, setelah koalisi dibentuk keduanya baru melapor ke Jokowi.

"Saya tanya begini, 'Eh Pak Airlangga kan menteri, menko, Pak Harso menteri, sudah lapor presiden belum'. 'Belum nanti aja kalau sudah selesai baru kita lapor'. 'Lho kalau begitu, ya kalau sekarang nggak boleh gimana'. Jadi kalau dengar cerita itu gimana, wong Pak Jokowi aja tidak tahu, belum dilaporin, setelah selesai baru lapor. Deklarasi dulu, kita mengumumkan baru masing-masing cari waktu lapor," ujarnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

 

Infografis Jadwal dan Usulan Tahapan Pemilu Serentak 2024
Infografis Jadwal dan Usulan Tahapan Pemilu Serentak 2024 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya