KAI Segera Terapkan Teknologi Pengenal Wajah Saat Boarding

Teknologi ini dibuat untuk memudahkan konsumen agar bisa masuk ke gerbong tanpa harus menunjukkan dokumen seperti KTP, boarding pass, atau dokumen vaksinasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2022, 09:35 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 07:32 WIB
Kesiapan Stasiun Gambir Jelang Masa Nataru
Suasana ruang tunggu calon penumpang Kereta Api Jarak Jauh di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (16/12/2020). Selama masa Natal dan Tahun Baru 2020/2021 (18 Desember 2020 - 6 Januari 2021), PT KAI Daop 1 Jakarta akan mengoperasikan 47 KA jarak jauh setiap harinya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan KAI segera menerapkan teknologi pengenal wajah di pintu keberangkatan (face recognition boarding system) sebagai salah satu bentuk memberikan layanan lebih baik kepada konsumen.

"Nanti boarding-nya muka kita diidentifikasi," kata Didiek di Jakarta, Selasa, 15 November 2022.

Teknologi pengenal wajah itu saat ini sedang diuji coba di Stasiun Bandung, Jawa Barat, yang diharap mampu meningkatkan kualitas layanan kepada penumpang agar tidak terjadi antrean di pintu keberangkatan.

Didiek mengatakan fasilitas dengan teknologi digital akan diterapkan segera di stasiun-stasiun besar setelah pengembangan selesai dan alat-alat yang dibutuhkan sudah diproduksi.

Teknologi ini dibuat untuk memudahkan konsumen agar bisa masuk ke gerbong tanpa harus menunjukkan dokumen seperti KTP, boarding pass, atau dokumen vaksinasi. Layanan ini dilengkapi kamera untuk mengidentifikasi indentitas konsumen lewat wajah di mana data sudah terintegrasi dengan data tiket hingga status vaksinasi.

Setiap konsumen harus mendaftarkan diri sekali saja yang akan berlaku selamanya. Pendaftaran dilakukan dengan memindai KTP elektronik dan jari telunjuk pada alat yang disediakan.

Didiek menegaskan KAI menjamin keamanan data karena data hanya akan dipakai untuk kepentingan sistem check in saja.

Tiket Kereta Libur Nataru

Sebanyak 103 perjalanan kereta api yang terdiri dari 41 perjalanan kereta api jarak jauh dan 62 perjalanan kereta api lokal, beroperasi selama masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Dari seluruh perjalanan kereta api itu, tersedia total 84.266 tempat duduk. Rinciannya, 21.832 tempat duduk untuk kereta api jarak jauh dan 62.434 kereta api lokal dengan total rata-rata 4.956 tiket perhari.

Menurut juru bicara PT Kereta Api Daerah Operasi (PT KA Daop) 2 Bandung, Kuswardojo, penjualan tiket kereta masa libur Nataru dilakukan pada hari ini.

"Pada masa angkutan Natal dan tahun baru ini, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 2 Bandung masih belum menambahkan KA tambahan khusus untuk masa Nataru. Jadi untuk perjalanan yang akan kami jual, kami masih memberlakukan penjualan untuk KA reguler yang saat ini sudah berjalan di wilayah operasi 2 Bandung," ujar Kuswardojo ditulis Bandung, Senin, 7 November 2022.

Kuswardojo mengatakan penjualan tiket kereta api pada masa libur Nataru kali ini secara bertahap mulai 7 November 2022 atau H-45 keberangkatan. Selama ini PT KAI menjual tiket mulai H-30 sebelum keberangkatan.

Tiket kereta nantinya dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access, website kai.id, Contact Center 121, Loket Box, serta seluruh mitra resmi pemesanan tiket KAI lainnya.

Periode angkutan Nataru ucap Kuswardojo, ditetapkan PT KAI adalah keberangkatan 22 Desember 2022 - 8 Januari 2023.

"KAI memberikan peningkatan pelayanan dengan memberikan waktu yang lebih leluasa kepada calon pelanggan untuk merencanakan perjalanannya dengan kereta api pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2023 jauh-jauh hari," kata Kuswardojo.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya