Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar tetap yakin pada pilihannya untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Hal itu menyangkut dengan kabar wacana penjodohan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai pasangan Pilpres 2024 nanti.
"Hanya saja Golkar akan tetap fokus untuk mengusung Pak Airlangga sebagai Capres 2024, dan saat ini semua kader solid untuk memenangkan Pak Airlangga," kata Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga saat dihubungi merdeka.com, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga
Keyakinan itu, lanjut Lamhot, melihat pasangan capres dan cawapres yang masih dinamis pada Pilpres 2024. Dia pun menanggapi santai soal wacana penjodohan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Advertisement
"Pasangan capres cawapres 2024 masih dinamis sampai saat ini, silakan saja itu bagian dari proses dinamisasi pencapresan Pilpres 2024," kata dia.
Lamhot juga menilai, hasil survei yang beredar saat ini masih belum bisa dijadikan patokan tolak ukur hitungan politik. Meski suara pasangan Prabowo sebagai Capres dan Ganjar selaku Cawapres sempat unggul di berbagai survei.
"Hasil survei saat ini belum bisa dijadikan patokan konkret, selain masih jauh, hasil survei akan berubah ketika penetapan KPU sudah dilakukan. Dan pada saat itu kami meyakini elektabilitas Pak Airlangga akan naik signifikan," ujar Lamhot.
Sehingga, Lamhot memastikan Golkar tetap akan fokus untuk menguatkan suara elektabilitas capresnya yakni Airlangga.
"Pada intinya kita fokus untuk peningkatan elektabilitas capres kami, kami terus sosialisasi sampai akar rumput di seluruh indonesia. Kemarin Pak Airlangga juga konsolidasi di Kalimantan Barat. Ini bagian dari ikhtiar kami dalam rangka peningkatan elektabilitas. Di luar itu terkait simulasi-simulasi capres silakan saja," ucap dia.
"Dan besok Minggu 27 November, pada puncak Perayaan HUT Kosgoro 1957 di Bandung, Kosgoro sebagai pendiri Golkar akan melakukan konsolidasi pemenangan Pak Airlangga," tambah Lamhot.
Â
PKB: Cak Imin Tolak Wacana Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengungkap pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan membentuk komposisi baru merupakan bentuk respons spontan isu perjodohan Prabowo-Ganjar.
Menurut Huda, Cak Imin berpandangan, bila Prabowo dipasangkan dengan Ganjar Pranowo di 2024, akan menciderai piagam kerjasama koalisi antara PKB dan Gerindra yang telah disusun.Â
"Kalau itu kejadian kan Cak Imin begitu, ini bisa menciderai piagam kerjasama itu," ujar Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Huda memastikan tidak ada keretakan antara PKB dan Gerindra. Hanya saja PKB dan Cak Imin tidak menghendaki adanya perjodohan sepihak.
"Makanya Cak Imin juga kaget ada isu begitu. Itukan reaksi respon cak Imin. gimana kalau ada itu. Tentu itu tidak dikehendaki oleh kita," kata dia.
Menurut Ketua Komisi X DPR RI ini, pembahasan soal capres dan cawapres dari koalisi Gerindra-PKB belum bisa dituntaskan. Meski sudah ada komunikasi dengan Gerindra untuk memastikan isu perjodohan Prabowo-Ganjar.
"PKB Gerindra tetep sama-sama komit tetap mempertahankan itu. Tapi sampai hari ini memang kita belum bisa menuntaskan agenda siapa capres dan cawapres itu," ujar Huda.
Â
Advertisement
Wacana duet Prabowo-Ganjar
Dalam sepekan terakhir, muncul wacana duet Prabowo-Ganjar hal itu diungkapkan oleh Dua Sumber Politikus Gerindra. Ternyata, hal itu merupakan harapan dari Presiden Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia itu ingin, Prabowo berduet dengan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Sumber ini menceritakan, pidato Jokowi di Perindo mengukuhkan sinyal yang tertangkap selama ini. Jokowi serius mendukung Prabowo.
Anggota DPR RI ini mengirimkan hasil survei terbaru IndoStrategi. Dalam survei itu, pasangan Prabowo-Ganjar meraup 60 persen suara. Dengan kata lain, pilpres berjalan satu putaran jika pasangan ini terjadi.
Survei digelar periode 27 Oktober - 5 November 2022. Jumlah responden 1.230 orang berusia 17 tahun ke atas. Responden tersebar di 34 provinsi Indonesia. Margin of error sebesar 2,83 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam empat simulasi pasangan capres dan cawapres. Prabowo-Ganjar paling tinggi yakni 60,3 persen. Di bawahnya Anies-AHY dengan 29,6 persen. Sisanya tidak menjawab.
Â
Â
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com