Jokowi: Neraca Dagang Indonesia Selalu Surplus, Masih Pesimis? Kebangetan

Jokowi menyatakan, keberhasilan Indonesia bahkan sampai membuat negara lain bertanya-tanya. Namun presiden hanya menjawab dengan data dan angka yang semua tercatat dengan rijit.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Des 2022, 15:03 WIB
Diterbitkan 02 Des 2022, 15:03 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan laporan dari Kepala BNPB Doni Monardo tentang gempa Magnitudo 6,1 yang terjadi di Jawa Timur, 10 April 2021 kemarin. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan capaian neraca perdagangan Indonesia yang disebut selalu surplus. Hal itu berdasarkan catatannya dalam 30 bulan terakhir dan diklaim belum pernah terjadi di Indonesia.

"Saya senang 30 bulan terakhir ini kita selalu surplus. Neraca perdagangan kita. Belum pernah dalam sejarah kita surplus perdagangan, neraca perdagangan surplus itu belum pernah. Tapi 30 bulan berturut-turut ini selalu terus surplus terus," kata Jokowi saat memberi pidato kunci dalam acara Kompas100 CEO Forum di Istana Negara Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Jokowi juga menyebut, nilai surplus tersebut untuk Januari dan Oktober berada di angka yang tidak kecil. Kepala negara menyatakan, keberhasilan Indonesia bahkan sampai membuat negara lain bertanya-tanya. Namun presiden hanya menjawab dengan data dan angka yang semua tercatat dengan rijit.

"Angkanya ini ada semuanya kok. Kenapa kita bisa sehat? Karena angkanya ada semuanya. Bisa dibaca dari angka. Jadi kalau bapak ibu semuanya ada yg masih pesimis? kebangetan!," sindir Jokowi.

 


Indonesia Tak Akan Mundur

Presiden Jokowi menyebut rambut para pemimpin negara G20 kini tambah putih karena pusing memikirkan kondisi ekonomi dunia.
Presiden Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, di JCC Senayan. Dia menyebut rambut para pemimpin negara G20 kini tambah putih karena pusing memikirkan kondisi ekonomi dunia.

Jokowi berharap, tidak ada masyarakat Indonesia yang berkecil hati dan merasa kecil saat berhadapan dengan negara-negara raksasa Uni Eropa. Meski kalah dalam gugatan di WTO, Jokowi memastikan Indonesia tidak adakan mundur. 

"Sekali lagi, kita tidak perlu kecil hati tidak perlu takut urusan kalah digugat EU kemudian kita kalah, kemudian kita mundur. Ndak. Nanti ada babak kedua lagi kita ingin lakukan. Karena apapun yg namanya negara maju, itu juga ingin mempertahankan dirinya tetap menjadi negara maju. Itu pasti," Jokowi memungkasi.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya