Sandiaga soal Jelang Nataru: Okupansi Hotel Meningkat Tajam, Tapi Harga Masih Batas Wajar

Sandiaga Uno mengatakan tingkat okupansi hotel di beberapa daerah mengalami peningkatan yang cukup tajam, menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Des 2022, 10:41 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 10:41 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat roadshow program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ke Desa Wisata Sudaji di Kabupaten Buleleng, Bali (Istimewa)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat roadshow program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ke Desa Wisata Sudaji di Kabupaten Buleleng, Bali (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan tingkat okupansi hotel di beberapa daerah mengalami peningkatan yang cukup tajam, menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Namun, kata dia, hingga kini harga kamar hotel masih dalam batas wajar.

"Kami berkoordinasi di beberapa daerah memang di Yogya, Solo, Semarang, Surabaya, kemarin tingkat okupansi meningkat tajam tapi dalam batas wajar harganya," kata Sandiaga kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 19 Desember 2022.

Selain itu, dia menyampaikan kenaikan harga pangan sejauh ini tak berdampak pada meningkatnya harga makanan pada industri kuliner. Pasalnya, Sandiaga menyebut kenaikan harga makanan akan menghambat konsumsi di pariwisata.

"Kami pastikan dari sisi ekonomi kreatif karena ada beberapa kenaikan harga pangan tidak berdampak pada meningkatnya harga industri kuliner karena akan langsung menghambat konsumsi di tingkat wisatawan," jelasnya.

Menurut dia, tiket pesawat pada puncak musim liburan ini sudah habis terjual. Sandiaga pun berharap maskapai penerbangan dapat menambah jumlah pesawat dan kursi, seiring turunnya harga Avtur.

"Mudah-mudahan awal tahun depan tiket berlangsung turun," ucap Sandiaga.

 

Pesan Presiden Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi peringatan kepada jajaran menterinya terkait mobilitas masyarakat saat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Pasalnya, ada 44 juta orang yang diperkirakan akan berpergian saat Nataru.

"Saya hanya ingin memberikan peringatan. Hati-hati terhadap survei Badan Kebijakan Transportasi, ada potensi pergerakan 44 juta orang di natal dan tahun baru ini," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas Persiapan Natal dan Tahun Baru di Kantor Presiden Jakarta, Senin (19/12/2022).

Untuk itu, dia meminta para pemangku kepentingan di berbagai sektor untuk mengantisipasi gangguan dan masalah saat Nataru. Jokowi ingin masyarakat tetap merasa aman dan nyaman.

"Saya minta persiapan seluruh sektor dan stakeholder dalam mengantisipasi gangguan dan masalah. Dan Natal dan Tahun Baru ini betul-betul disiapkan agar maayarakat terasa nyaman dan aman," jelas Jokowi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan sebanyak 16,35 persen penduduk akan memanfaatkan libur Nataru untuk melakukan perjalanan. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan Nataru tahun 2021, tetapi lebih rendah daripada Nataru tahun 2019.

“Angka ini lebih tinggi sedikit dibanding Nataru tahun 2021 karena 2021 itu hanya 13 persen, tetapi lebih rendah dibanding Nataru tahun 2019, karena 2019 itu yang melakukan libur itu sekitar 55 persen,” tutur dia usai rapat terbatas, Senin.

Pada Natal tahun 2022, pemerintah memprediksi puncak mudik terjadi pada tanggal 23 dan 24 Desember 2022, sementara puncak arus balik pada 25 dan 26 Desember 2022. Di samping itu, puncak arus mudik perayaan tahun baru diperkirakan terjadi pada tanggal 30 sampai 31 Desember 2022 dan puncak arus balik pada tanggal 1 dan 2 Januari 2023.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya