Peringatan Cuaca Ekstrem, Bandara Soetta Dipastikan Masih Beroperasi Normal

PT Angkasa Pura II tetap berkordinasi dengan stakeholder terkait mengenai perkembangan cuaca terkini. Sehingga lalu lintas udara dan keselamatan penumpang tetap menjadi nomor wahid.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Des 2022, 10:31 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 10:28 WIB
Libur Nataru, Aturan Terbaru Perjalanan Wajib Vaksin 2 Dosis
Ilustrasi suasana di Bandara Soekarno-Hatta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperingatkan akan adanya cuaca ekstrem yang berpotensi banjir besar di kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang. Terkait hal ini, Pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) memastikan, hingga saat ini lalu lintas penerbangan di bandara tersibuk di Indonesia itu masih dalam kondisi normal dan aman.

"Sejauh ini operasional di Bandara Soekarno Hatta masih berjalan lancar," kata SM of Branch Communication & Legal Badar Soekarno-Hatta, M Holik Muardi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (27/12/2022).

Meski begitu, Holik mengungkapkan, PT Angkasa Pura II tetap berkordinasi dengan stakeholder terkait mengenai perkembangan cuaca terkini. Sehingga lalu lintas udara dan keselamatan penumpang tetap menjadi nomor wahid.

"Intinya kami di bandara Soetta selalu berkoordinasi dengan Airnav dan maskapai, serta stakeholder terkait untuk memitigasi risiko," ungkapnya.

BRIN sebelumnya mengungkapkan ada potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek, khususnya Tanggerang, Banten lantaran adanya hujan ekstrem dan badai dahsyat. Banjir besar tersebut diprakirakan terjadi pada Rabu 28 Desember 2022.

"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, BRIN, Erma Yulihastin, dalam unggahannya di Twitter, Selasa (27/12/2022).

Menurut dia, prakiraan BRIN tersebut berdasarkan analisis data dari Satellite Early Warning System (Sadewa).

Dia menjelaskan badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat melalui jalur barat dengan angin baratan yang membawa hujan badai dari laut, dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat.

"Maka Banten, dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut. Dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022," ujar Erma.

Waspada Berlibur di Air Terjun

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan potensi cuaca ekstrem saat liburan Tahun Baru 2023, tepatnya pada 25 Desember 2022-1 Januari 2023. Potensi cuaca ekstrem ini disebabkan anomali cuaca di beberapa daerah.

"Nanti sampai tahun baru kita harus ekstra hati-hati karena potensi cuaca ekstrem masih ada karena anomali cuaca di beberapa tempat," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat konferensi pers secara daring, Senin (26/12/2022).

BNPB mengingatkan pemerintah daerah untuk siap siaga menghadapi potensi hujan lebat hingga sangat lebat. Daerah itu adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB hingga Sulawesi Selatan.

"Kita mengingatkan kepada teman-teman pemda di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, kemudian Sulawesi Selatan itu potensi hujan lebat hingga sangat lebat," ujar Abdul.

Tidak luput juga diingatkan di daerah dengan potensi hujan sedang hingga lebat. Yaitu, Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Maluku, hingga Papua.

"Ini harus benar-benar kesiapsiagaan masyarakat kita siapkan. Dan peran Pemda, aparat TNI-Polri, dan BPBD," kata Abdul.

Wisatawan yang berlibur ke daerah dekat perairan, seperti aliran sungai, air terjun, pesisir pantai diingatkan adanya potensi cuaca ekstrem.

 

Waspada Berlibur di Pantai

Masyarakat yang berwisata di daerah aliran sungai atau air terjun diimbau untuk segera menyingkir ke tempat yang aman bila terjadi hujan dengan durasi yang lama.

"Segera naik ke tempat yang lebih aman tunggu sampai hujan reda 1-2 jam apabila tidak terjadi peningkatan debit signifikan, kita kembali lagi," ujar Abdul.

Sedangkan para wisatawan yang berada di pesisir pantai, harus pastikan informasi dari BMKG terkait cuaca setempat. Karena cuaca ekstrem berpotensi membawa gelombang pasang.

"Buat masyarakat berada berwisata di pinggir pantai, pesisir pastikan informasi BMKG tentang cuaca ekstrim karena biasanya membawa gelombang pasang itu bener-bener terupdate di lokasi dimana kita sedang berwisata," ujar Abdul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya