Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (24/1/2023) dini hari tadi. Gempa berkekuatan magnitudo 4,3 ini terjadi pada pukul 02:45:01 WIB.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat 7km barat laut Kabupaten Cianjur atau pada koordinat 6.82 Lintang Selatan (LS) dan 107.07 Bujur Timur (BT).
Advertisement
Baca Juga
BMKG memastikan, gempa yang berpusat di kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun begitu, gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah daerah sekitar Cianjur, termasuk DKI Jakarta.
Gempa dirasakan dalam skala III-IV MMI di wilayah Cianjur, Cikalongkulon, Cipanas, dan Sukabumi. Kemudian terasa dalam skala II MMI di wilayah Purwakarta.
Gempa juga dirasakan merata dalam skala II MMI di wilayah Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Depok.
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat dan Setelah Gempa
Saat Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.
Advertisement
BNPB Minta Warga Cianjur Mau Dipindah dari Zona Merah Gempa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto kembali meyambangi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis, 19 Januari 2022 guna melakukan Rapat Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa magnitudo 5,6. Sejauh ini, proses pembersihan puing telah mencapai ribuan unit.
"Pembersihan puing hampir 2 bulan ini, sudah berhasil sebanyak 2.722 unit telah bersih. Kami menyiapkan alat berat 77 eskavator dan 30 dump truck. Sementara 2.584 personil dibantu oleh masyarakat bahu membahu dalam pembersihan puing," tutur Suharyanto dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).
Dia memastikan, unit rumah yang tidak bisa diakses menggunakan alat berat akan tetap ditangani pemerintah dalam upaya pembersihan puing.
"Semua tempat baik itu yang bisa dilalui atau tidak bisa dilalui alat berat, diupayakan untuk dilakukan pembersihan, yang tidak bisa dilalui alat berat mau tidak mau dilakukan secara manual dengan tenaga manusia," jelas dia.
Menurutnya, proses pembersihan yang dilakukan pemerintah tersebut tidak dipungut biaya. Apabila kedapatan ada pihak yang meminta imbalan, maka masyarakat dapat segera melapor.
Terkait pembangunan rumah yang tidak berada di zona merah, pihaknya menyiapkan beberapa skema, antara lain masyarakat dapat membangun atau memperbaiki rumahnya secara mandiri.
"Skema bagi masyarakat yang memiliki kemampuan bisa bangun sendiri dengan anggaran yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan didampingi oleh tim teknis dari Kementerian PUPR agar secara struktur bangunan merupakan rumah tahan gempa,” ujarnya.
“Selain itu dapat melalui aplikator yang sudah teruji membangun rumah tahan gempa di daerah lainnya dan juga dapat dibantu oleh TNI Polri," sambung Suharyanto.
Tidak ketinggalan, BNPB mengimbau kepada masyarakat yang berada di zona merah agar menerima untuk pindah ke tempat yang disediakan.
"Secepatnya masyarakat pindah, secara bertahap, mengingat rumah yang disiapkan di Desa Sirnagalih telah selesai," Suharyanto menandaskan.