Jokowi: Peran ASEAN Penting bagi Rakyat, Kawasan dan Dunia

Jokowi meyakini, ASEAN akan terus berkontribusi untuk kawasan Indo-Pasifik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 29 Jan 2023, 08:33 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2023, 08:33 WIB
Presiden Joko Widodo melakukan Kick Off Asean Indonesia 2023, dengan berjalan pagi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta.
Presiden Joko Widodo melakukan Kick Off Asean Indonesia 2023, dengan berjalan pagi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo melakukan Kick Off ASEAN Indonesia 2023, dengan berjalan pagi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta. Diketahui, kegiatan ini adalah penanda resmi bagi Indonesia sebagai pemegang keketuaan negara ASEAN 2023.

“Kita telah menjalankan Presidensi G20 dengan baik dan tahun ini Indonesia menjadi ketua ASEAN di tengah kondisi global yang tidak mudah, krisis energi, pangan, ada perang semuanya sedang terjadi,” kata Jokowi di Kawasan Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (29/1/2023).

“Tetapi saya meyakini bahwa ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, bagi kawasan dan bagi untuk dunia,” imbuh Jokowi.

Jokowi meyakini, ASEAN akan terus berkontribusi untuk kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, ASEAN diyakini juga akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi sebab ASEAN adalah pusat atau episenter dari pertembuhan ekonomi dunia.

“ASEAN dapat terus menjaga pertumbuhan itu, ASEAN Meters Epicenter of Growth,” tegas Jokowi.

Usai menutup pidatonya, Jokowi pun mengucapkan bismilah dan menabuh rebana sebagai tanda dimulainya Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

“Dengan mengucap bismilah, saya nyatakan kick off keketuaan Asean 2023 dimulai,” pungkas Jokowi sembari menabuh rebana.

Pegang Keketuaan ASEAN 2023, Ini Fokus Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas Rencana Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu, 28 Desember 2022. (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI)

Kondisi perekonomian global yang diprediksikan oleh Bank Dunia hanya mampu tumbuh sebesar 1,7 persen pada 2023 serta laju inflasi yang masih relatif tinggi sebesar 10,3 persen pada akhir 2022 telah mendorong terjadinya ketidakpastian ekonomi di berbagai negara, termasuk bagi negara-negara di kawasan ASEAN.

Merespons kondisi tersebut, ASEAN terus berupaya memperkuat kerja sama dan mendorong berbagai alternatif kebijakan untuk menciptakan lingkungan yang tangguh bagi pertumbuhan ekonomi.

Pengembangan konektivitas juga terus dilakukan dalam konteks energi, transportasi, dan logistik guna mendukung peningkatan perdagangan dan investasi di kawasan.

“ASEAN perlu memanfaatkan pencapaian yang disepakati dalam G20 untuk pertumbuhan ekonomi di ASEAN, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi, stabilitas keuangan dan tentunya berpegang pada prinsip-prinsip ASEAN,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam pertemuan dengan seluruh Duta Besar ASEAN dan Duta Besar Perwakilan ASEAN di Jakarta, Kamis (19/01).

Pertemuan tersebut membahas prioritas dan target Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023, khususnya pada Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Melalui tema ”ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 akan berfokus pada penguatan ekonomi kawasan yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan  serta dapat bertransformasi menjadi kawasan yang berkomitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan.

Indonesia juga akan memperkuat implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang inklusif untuk kawasan yang damai, saling terhubung, inklusif, dan kompetitif.

 

Infografis Muncul Lagi Wacana Duet Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Muncul Lagi Wacana Duet Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya