Banjir Solo, Brimob Buka Dapur Umum hingga Gibran Siapkan Kantor Kelurahan dan Sekolah Jadi Tempat Pengungsian

Wali Kota Solo, Gibra Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa gedung sekolah dan kelurahan untuk pengungsi korban banjir Solo.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 18 Feb 2023, 10:14 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2023, 10:14 WIB
Banjir Solo
Banjir melanda Kota Solo menyebabkan 10.000 orang terdampak. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR Yon C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Tengah mendirikan tenda darurat dan dapur umum untuk membantu warga korban banjir di Kelurahan Jagalan dan Pucangsawit Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.

"Kami total menurunkan 75 personel dengan menurunkan perahu karet, empat tenda, tim dapur umum lapangan kendaraan, dan empat genset di tempat pengungsian banjir," kata Danyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Jateng, Kompol Langgeng Sugito dilansir dari Antara, Sabtu (18/2/2023).

Langgeng mengatakan, ada 50 personel di lokasi yang terletak di Kawasan Kelurahan Jagalan dan Pucangsawit, Kecamatan Jebres untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman, sejak Kamis 16 Februari 2023

"Personel yang diterjunkan telah membantu warga terdampak banjir hingga sekarang. Mereka membawa perahu karet dan Jumat ini, membuka dapur umum dan mendirikan empat tenda untuk pengungsi dan bantuan lainnya," ucap dia.

Langgeng menambahkan, pihaknya telah memberikan 1000 nasi bungkus lebih bagi korban banjir sejak Jumat 17 Februari 2023.

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik TNI, masyarakat, dan instansi terkait ormas agar penanganan warga terdampak banjir ini, bisa efektif. Kami sinergitas dalam penanganan warga terdampak banjir di Solo," katanya.

Pihaknya berharap, bantuan yang diberikan mampu meringankan beban warga terdampak banjir. Jumlah warga yang mendapat pelayanan makan di Puncangsawit, total ada 915 jiwa.

Sementara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memastikan, warga terdampak banjir di daerah setempat telah dievakuasi dan mendapatkan lokasi pengungsian di tempat yang layak.

Menurut Gibran, pihaknya telah menyiapkan beberapa gedung sekolah dan kelurahan untuk pengungsi korban banjir Solo.

"Yang jelas sekolah dan kelurahan kami gunakan untuk pengungsian," kata Gibran dilansir dari Antara.

Terkait dengan warga terdampak banjir yang sempat mengungsi di pinggir jalan, dia mengatakan hal itu karena sempat belum mendapatkan tempat untuk mengungsi.

"Tidak ada warga yang sakit atau mengalami kesusahan atau kesulitan selama masa bencana," katanya lagi.

 

Gedung Sekolah Jadi Tempat Pengungsian Korban Banjir Solo

Banjir Bengawan Solo
Luapan Bengawan Solo setinggi lutut orang dewasa merendam puluhan rumah di kawasan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sejumlah sekolah menjadi tempat pengungsian warga korban banjir di Kota Solo yang terjadi sejak Kamis 16 Februari 2023 sore.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta, Dian Rinetta mengatakan, sebanyak tujuh sekolah dasar yang digunakan untuk mengungsi warga terdampak banjir di Solo.

"Karena sekolah jadi tempat pengungsian, kami lakukan PJJ (pelajaran jarak jauh) untuk sementara," ucap Dian dilansir Antara, Sabtu (18/2/2023).

Ia mengatakan, beberapa sekolah yang digunakan untuk tempat pengungsian di antaranya SDN Kalangan, SDN Dadapsari, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SDN Wiropaten, SD Muhammadiyah 18, dan SDN Joyontakan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya