Pengamat Duga Ada Pertarungan Bandar Besar Narkoba di Balik Kasus Teddy Minahasa 

Menurut Alfons, penangkapan terhadap Teddy membuat pengungkapan pemain besar sesungguhnya di pasar peredaran narkotika menjadi samar-samar.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Mar 2023, 15:58 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 15:40 WIB
Teddy Minahasa dkk Resmi Jadi Tahanan Kejari Jakarta Barat
Tersangka Irjen Pol Teddy Minahasa mengenakan rompi merah Kejaksaan saat menuju mobil tahanan usai pelimpahan tahap II kasus narkoba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Rabu (11/1/2023). Penyidik Ditresnarkoba Polda Metro Jaya resmi melimpahkan berkas perkara kasus narkoba mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa dan sejumlah tersangka ke Kejari Jakarta Barat. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat kepolisian Alfons Loemau menduga penangkapan Irjen Teddy Minahasa tidak terlepas dari isu pertarungan bandar besar jaringan narkotika. Ia menilai, Teddy Minahasa bukan pemain di dunia obat-obatan terlarang.

“Kalau Teddy Minahasa itu pemain, dia tidak akan amatir seperti itu,” kata Alfons saat dihubungi, Rabu (29/3/2023).

Diketahui, Irjen Teddy Minahasa terseret kasus penjualan barang bukti narkoba jenis sabu. Saat ini, dia sedang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar).

Alfons mengatakan, Teddy merupakan korban dari bandar besar bisnis obat haram narkotika yang ingin karirnya hancur. Ia dijebak oleh Linda Pudjiastuti alias Anita yang diduga berperan sebagai cepu atau informan.

Menurut Alfons, penangkapan terhadap Teddy membuat pengungkapan pemain besar sesungguhnya di pasar peredaran narkotika menjadi samar-samar.

“Ini ibaratnya, pentolan kecil yang kemudian dikorbankan disorot jadi begini dengan pion yang dorong itu di perempuan, tetapi bandar besarnya sedang samar-samar atau sedang tidak terungkap atau bandar besarnya lawan berat,” tuturnya.

Sebagai pakar hukum sekaligus pengamat kepolisian, dia mengamati bahwa bisnis peredaran narkoba tidak dijalankan secara tunggal. Ia menyebut, banyak kelompok-kelompok besar yang mengendalikan bisnis gelap tersebut.

“Bermain obat terlarang narkoba ini satu rangkaian besar. Gerbongnya banyak, gerbongnya besar,“ katanya.

Alfons juga tidak yakin adanya pengungkapan kasus narkoba adalah murni dari kerja kepolisian. Menurutnya, ada informan yang bekerja sebagai umpan untuk membantu polisi menangkap pelaku narkoba.

“Cepu-cepu ini juga dipakai sebagai umpan. Kadang-kadang ini kaya ayam aja, istilahnya orang, ayam itu pada saat tertentu dipakai ayam tarung saat tertentu dipotong jadi ayam opor,” ucap Alfons.

“Karena mustahil pengungkapan yang begini banyak ini karena penyidiknya datang ke sana ke sini, ngintai di sana sini enggak ada, itu omong kosong,” imbuhnya.

Alfons menambahkan, para informan tidak bekerja hanya pada satu orang. Mereka bisa menjadi agen ganda tergantung pesanan seseorang tersebut.

Cepu-cepu ini bukan punya satu majikan, tidak jarang mereka agen ganda, majikan mana, mana yang mau mereka korbankan dan sebagainya,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Polisi Diminta Bongkar Bekingan Linda

Linda Alias Anita Dituntut 18 Tahun Penjara di Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa
Terdakwa Linda Pujiastuti alias Anita menjalani sidang tuntutan terkait kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (27/3/2023). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Di sisi lain, Alfons berpendapat, bahwa keberanian Linda mengumbar aib di persidangan menguatkan adanya permasalahan pribadi dengan Teddy Minahasa. Dia pun meminta agar pihak kepolisian juga membongkar seseorang yang menjadi bekingan Linda.

“Betul. Kalau saya hubungkan begini, Linda secara pribadi punya kedongkolan terhadap teddy makanya dia ceritakan soal bobo-bobo siang dan sebagainya,” ucapnya.

Menurutnya, Linda tidak akan mempunyai keberanian membongkar aibnya dengan Teddy apabila tidak ada jaminan dari seseorang.

“Bisa jadi begitu, sangat berpeluang karena di dunia hitam ini semua taktik bisa dipakai menjatuhkan lawan dan membesarkan orang,” tuturnya.

Tak hanya itu, Linda diduga kuat berperan sebagai informan yang menjebak Teddy. Jika keduanya memiliki kedekatan, mustahil Linda akan membuka aibnya sendiri, padahal tidak terkait dengan perkara.

“Kenapa seorang wanita mau mengumbar aibnya di depan umum dan sebagainya, ada apa?,” tandas Alfons.

Infografis Profil, Karier & Harta Polisi Terkaya Irjen Teddy Minahasa Putra
Infografis Profil, Karier & Harta Polisi Terkaya Irjen Teddy Minahasa Putra (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya