Kerja Keras Erick Thohir Selamatkan Sepak Bola Indonesia dari Sanksi Berat FIFA

Erick Thohir mengucap syukur mendalam atas keputusan FIFA yang tidak memberi sanksi berat untuk persepakbolaan Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2023, 18:58 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2023, 17:13 WIB
Konferensi Pers Keputusan Bersama Sarasehan Sepak Bola Indonesia
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan keterangan pada konferensi pers Keputusan Bersama Sarasehan Sepak Bola Indonesia yang berlangsung di GBK Arena, Jakarta, Minggu (05/03/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah optimal Ketua Umum PSSI Erick Thohir konsen menjali komunikasi dengan FIFA berbuah hasil maksimal. Berkat kegigihan Erick Thohir, Indonesia berhasil terhindar dari sanksi berat pasca batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Erick Thohir mengucap syukur mendalam atas keputusan FIFA yang tidak memberi sanksi berat untuk persepakbolaan Tanah Air. Menurut dia diambilnya keputusan tersebut juga berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola," ucap Erick Thohir, Jumat (7/4/2023).

Dia mengungkapkan, Indonesia hanya diberikan "kartu kuning" oleh induk sepak bola dunia tersebut. PSSI khususnya mendapatkan sanksi administratif sehingga membuat Indonesia tetap bisa ikut serta dalam event olahraga Internasional ke depan.

"Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ungkap Erick Thohir.

Dia menuturkan, keputusannya mendatangi FIFA sudah sesuai dengan arahan langsung yang diberikan dari Presiden Jokowi. Hal tersebut tentu menjadi bagian dari langkah nyata untuk melakukan negosiasi setelah status tuan rumah dicabut FIFA.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita," ucap Erick Thohir.

Selain itu, dia memaparkan, pertemuan dengan FIFA juga sekaligus mempresentasikan blueprint transformasi sepakbola Indonesia. Dirinya menyampaikan komitmen pemerintah dalam merenovasi 22 stadium untuk dapat dipakai dalam kegiatan tim nasional dan liga.

"FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," tambahnya.

Dirilis dalam situs resmi FIFA, bahwa FIFA menjatuhkan sanksi administrasi kepada Indonesia. Sanksinya berupa pembekuan dana FIFA Forward, dana bantuan FIFA untuk pengembangan sepakbola di Indonesia.

 

Erick Thohir Dinilai Mampu Selamatkan Sepak Bola Indonesia

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Achsien menyatakan rasa optimistis Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mampu menyelamatkan dunia sepak bola Indonesia. Pasalnya, pemimpin terbaik dan andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut sudah terbukti melewati berbagai krisis yang dihadapi oleh Tanah Air.

“Erick Thohir ditakdirkan menjadi "a man of crisis". Dia selalu masuk dalam pusaran persoalan pelik yang rumit untuk dituntaskan, baik karena ditunjuk oleh orang, tuntutan jabatan, maupun panggilan alam,” terang Iggi, Kamis (6/4/2023).

“Pengalaman menunjukkan Erick Thohir bisa menghadapi aneka kawah mendidih dengan kedinginan yang paripurna. Erick Thohir tidak mengumbar bicara, tetapi meracik formula, ia punya sumber daya koneksi dan pengetahuan yang gigantik soal dunia olah raga. Ia pelaku kaliber internasional,” imbuhnya.

Iggi menjelaskan pengalaman Erick Thohir menghadapi krisis sudah terbukti sejak Asian Games 2018 lalu. Di mana Eks Presiden Inter Milan tersebut hanya memiliki waktu satu tahun untuk menyelenggarakan ajang olah raga paling bergengsi di kawasan Asia tersebut.

Namun dengan kepiawaian memimpin Erick Thohir mampu menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 sehingga nama Indonesia harum di pentas dunia.

“Pada saat perhelatan akbar Asian Games tinggal setahun, ia diminta menjadi ketua penyelenggara. Kalkulasi teknis beropini tidak mungkin Indonesia akan bisa menjadi tuan rumah yang berhasil. Fakta membuktikan sebaliknya Erick Thohir dengan kapasitas dan ketenangannya bisa membuat acara besar itu sukses,” ujar Iggi.

Kemudian Erick Thohir dijadikan Ketua TKN oleh Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 lalu. Pun bukan dari kalangan politik namun ia berhasil mengantarkan Presiden Jokowi untuk memimpin di periode ke dua.

Ia pun kemudian diganjar dengan posisi Menteri BUMN dan kembali dihadapkan dengan krisis, yakni banyaknya persoalan seperti melimpahnya jumlah perusahaan dan korupsi di mana – mana. Hal ini bisa diselesaikan oleh Erick Thohir dalam kurun waktu tiga tahun.

Di mana ia menyederhanakan jumlah perusahaan BUMN dari ratusan hingga kini hanya berjumlah 43. Kemudian Erick Thohir pun berhasil menyelesaikan berbagai kasus korupsi yang telah lama mengakar seperti Jiwasraya, Asabri, Waskita Beton Precast, PLN dan Garuda Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya