Jokowi Ajak Malaysia dan Thailand Tingkatkan Pariwisata hingga Investasi

Dia mengatakan di usia ke 30 tahun, IMT-GT menjadi kerjasama segitiga emas bagi 85 juta penduduk di tiga negara. Jokowi pun senang volume perdagangan IMT-GT meningkat ditengah krisis global.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Mei 2023, 10:49 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 10:49 WIB
Presiden Jokowi dalam acara makan malam KTT ke-42 ASEAN, Rabu (10/5/2023).
Presiden Jokowi dalam acara makan malam KTT ke-42 ASEAN, Rabu (10/5/2023).(Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak Malaysia dan Thailand mengobarkan semangat kolaborasi. Khususnya, untuk meningkatkan daya saing, pariwisata, hingga investasi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023).

"Mari kobarkan semangat kolaborasi, khususnya dengan peningkatan daya saing, konektivitas, pariwisata dan investasi untuk mencapai visi IMT-GT tahun 2036," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (11/5/2023).

Dia mengatakan di usia ke 30 tahun, IMT-GT menjadi kerjasama segitiga emas bagi 85 juta penduduk di tiga negara. Jokowi pun senang volume perdagangan IMT-GT meningkat ditengah krisis global.

"Dan saya senang meskipun dilanda krisis global, volume perdagangan IMT-GT berhasil mencapai USD618 miliar di tahun 2021," jelasnya.

Kendati begitu, Jokowi mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidaklah mudah karena ketidakpastiaan yang masih tinggi hingga ancaman ekonomi global. Untuk itu, dia menekankan IMT-GT harus mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan, IMT-GT harus semakin mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, karena tantangan ke depan tidak mudah, ketidakpastian masih tinggi, rivalitas masih tajam, dan efek domino goncangan ekonomi global masih terus mengancam," tutur Jokowi.

Dalam pertemuan ini hadir, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, Menteri Keuangan Thailand Arkhom Termpittayapaisith. Kemudian, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn dan Presiden Bank Pembangunan ASEAN Masatsugu Asakawa.

Jokowi Singgung Isu Myanmar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyayangkan implementasi 5 Point Consensus untuk membantu penyelesaian konflik di Myanmar belum ada kemajuan signifikan. Namun, Jokosi menekankan konflik di Myanmar tak boleh menghambat percepatan pembangunan ASEAN.

"Tapi, yang ingin juga saya pastikan adalah bahwa isu Myanmar tidak boleh menghambat percepatan pembangunan Komunitas ASEAN karena pembangunan Komunitas ini adalah yang ditunggu oleh masyarakat ASEAN," kata dia saat membuka Hari Kedua KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023).

Adapun isu Myanmar menjadi salah satu hal yang dibahas Jokowi bersama para pemimpin negara ASEAN. Jokowi mengatakan sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia telah melakukan upaya agar ada kemajuan dari implementasi 5 Point Consensus.

Tak sampai disitu, kata dia, Indonesia juga melakukan engagements dengan berbagai pihak, mendorong terciptanya dialog yang inklusif, dan menyerukan penghentian kekerasan. Kemudian, memfasilitasi penyelesaian Joint Needs Assesment melalui AHA Centre, dan menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar.

"Namun, saya harus berterus terang bahwa implementasi Five Point Consensus belum ada kemajuan yang signifikan," katanya.

Jokowi pun mengajak para pemimpin negara ASEAN merumuskan langkah-langkah kedepan terkait konflik di Mynamar.

"Sehingga diperlukan kesatuan ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah ke depan," ujar Jokowi.

Infografis Mengakhiri Perang dan Kolaborasi Selamatkan Dunia di KTT G20
Infografis Mengakhiri Perang dan Kolaborasi Selamatkan Dunia di KTT G20 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya