Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komifo) menghadirkan berbagai program menarik dan berkelanjutan yang menyasar anak-anak muda Papua. Salah satunya adalah Bengkel Digital Teras Negeriku sebagai program berkelanjutan berdasarkan Undang-undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi seluruh Provinsi di Indonesia.
Program ini menghadirkan sejumlah terobosan penting berupa kebijakan yang bersifat afirmasi, perlindungan bagi orang asli Papua, pemberdayaan masyarakat asli Papua, maupun percepatan pembangunan wilayah Papua.
Baca Juga
Mengusung tema “Papua Muda Maju Lewat Karya”, Bengkel Digital Teras Negeriku yang berlangsung di Jayapura ini dihadiri 150 pemuda Papua dari berbagai komunitas. Kegiatan ini dua narasumber, yakni Jenny Karay, Praktisi Komunikasi asal Papua dan Michelle Stefanny Horstlie, Influencer asal Papua.
Advertisement
Michelle Stefanny Horstlie, yang juga mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Cendrawasih Papua menyampaikan anak muda Papua harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tidak boleh minder, serta harus mulai aktif bermedia sosial.
“Jadi teman-teman, saat pertama kali sa jadi model (Video Clip) sa tidak berhenti di situ saja, sa mulai memposting kegiatan sa di media sosial, posting apapun yang positif. Meskipun kadang miring (tidak sempurna) tapi setidaknya kita posting hal yang positif. Dari situ follower sa makin meningkat dan mulai mendapatkan penghasilan, anak muda harus punya kepercayaan diri yang tinggi,” papar Michelle saat menjadi Pemateri pada Rabu (14/6/2023).
Manfaatkan Waktu Muda Secara Optimal
Selanjutnya, Michelle memberikan motivasi kepada anak muda Papua untuk memanfaatkan waktu muda secara optimal. Ia menekankan anak muda Papua harus pintar memanfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin.
“Hari ini sa minta ke teman-teman untuk turunkan ego, bangun motivasi bangun relasi, manfaatkan setiap kesempatan yang ada, bangun kesiapan, supaya kita bisa maju sama-sama teman-teman, dan yang terakhir itu meluangkan waktu untuk kita evaluasi atas (karya) yang kita bikin,” tambah Michelle.
Advertisement
Jangan Hanya Viral, Tapi Berpengaruh dan Berkesinambungan
Sementara itu, Jenny Karay memaparkan materi mengenai bagaimana memproduksi konten yang viral. Jenny menyampaikan jangan hanya viral yang menjadi tujuan anak muda Papua, akan tetapi berpengaruh dan berkesinambungan.
“Jangan hanya ingin viral, tapi jadilah lebih, kau ikut tren kau bisa viral, tapi apakah berpengaruh, I Don’t Think So, jadi jangan hanya ingin sebatas viral, tapi harus berkesinambungan dan berpengaruh, pendatang baru banyak di sosial media, tapi kenapa Jenny Karay stabil (sampai sekarang), simple, harus berkesinambungan dan berpengaruh,” ujar Jenny.
Jenny menambahkan, di sosial media, anak muda Papua harus bisa “memancing”, artinya ada empat pilar yang penting dimiliki influencer, di antaranya, sweet tooth, teknis, interaksi, dan monev.
“Formula memancing ini kau mau pake di Instagram, Facebook dan lain-lain bisa, yang pertama sweettooth artinya harus manis dan menarik, termasuk typografi, cover, foto dan lain-lain. Berikutnya teknis sesederhana hashtag, jam tayang, tag lokasi, kemudian interaksi berupa berkomentar like dan membalas komentar. Dan yang terakhir monev, yaitu monitoring dan evaluasi perlu bagi Influencer agar akunnya semakin berkembang,” tutupnya.
Langkah Pemerintah Majukan Papua
Langkah terbaru pemerintah dalam memajukan Papua diwujudkan melalui terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Instruksi Presiden ini menjadi bukti kewajiban pemerintah untuk menyamaratakan pembangunan di Papua dengan Provinsi di Indonesia lainnya. Dalam kerangka implementasi kebijakan Inpres, salah satu strategi yang dilakukan adalah pengembangan sumber daya manusia terutama Orang Asli Papua (OAP) dalam berbagai bidang.
(*)
Advertisement