Liputan6.com, Jakarta - Polsek Medan Satria melimpahkan kasus pembunuhan pedagang sate di Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI. Hal ini terkait status pelaku yang merupakan pecatan TNI.
"Perkembangan dari hasil koordinasi dengan instansi terkait, bahwa kasus diduga 338 ini sudah dilimpahkan ke instansi terkait, yaitu Denpom TNI," kata Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha Ferdianto kepada awak media, Jumat (30/6/2023).
Baca Juga
Berdasarkan informasi yang beredar, pelaku, DR (22), disebutkan telah diberhentikan dengan tidak hormat dari satuannya karena terbukti melakukan pelanggaran berat.
Advertisement
Meski begitu, Aqsha mengaku tidak bisa mengonfirmasi lebih lanjut terkait status pelaku di instansi TNI.
"Kalau masalah status, kita kan hanya pemeriksaan di awal ya. Setelah itu, kan ada terkait diduga oknum ini diserahkan di sana. Untuk masalah status tersangka atau tidaknya pemeriksaan lanjut di sana, hasilnya silakan koordinasi di sana," jelasnya.
Polsek Medansatria juga telah menyerahkan seluruh barang bukti yang berhasil diamankan ke pihak Denpom untuk melengkapi penyelidikan.
"Sudah dikirim, semua berkas sudah dilimpahkan ke Denpom," tandas Aqsha.
Diketahui, DR tega membunuh ayahnya dengan menggunakan senjata tajam berupa sangkur. Pelaku beraksi daat korban sedang tertidur pulas di kamarnya.
"Awalnya pelapor atau istri korban dan saksi, yaitu anak perempuan, serta korban sedang beristirahat ataupun tidur di kamar," kata Aqsha.
Pelaku lalu masuk diam-diam dan menghujamkan senjata tajam ke bagian dada korban sebanyak lima kali hingga korban meninggal dunia di tempat.
Korban Tewas Kehabisan Darah
"Kemudian datang pelaku langsung segera melakukan penusukan terhadap korban," ujar Aqsha.
Hasil autopsi menyebutkan korban tewas kehabisan darah. Diketahui ada lima tusukan senjata tajam di bagian dada, punggung, lengan, kepala belakang, dan leher belakang korban.
"Karena kehabisan darah, sehingga korban menyebabkan meninggal dunia," ungkapnya.
Untuk motif pembunuhan, polisi menyerahkan ke pihak Denpom TNI yang kini sedang melakukan pendalaman. Hal ini mengingat pelaku yang berstatus pecatan TNI AD.
Advertisement