Liputan6.com, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengungkapkan cepat atau lambat bakal bergabung dengan partai politik (parpol). Namun, Andika Perkasa belum dapat membeberkan parpol mana yang akan jadi tempatnya berlabuh.
Menurut Andika, apabila hendak terjun ke pemerintahan, bergabung dengan parpol menjadi suatu sikap yang mesti ditempuh.
Advertisement
Baca Juga
"Iya, saya rasa (bergabung dengan parpol) itu adalah satu sikap, cepat atau lambat ya kita harus bergabung," kata Andika dalam wawancara khusus kepada wartawan, dikutip Kamis (13/7/2023).
Advertisement
Kendati tak menampik jalan masuk ke pemerintahan sangat terbuka lebar bagi seorang purnawirawan seperti dirinya, Andika menyebut jalur kontestasi politik juga dapat menjadi pilihan untuk ditempuh. Sehingga, Andika ingin mengenal lebih dalam sistem pengusulan calon eksekutif oleh suatu parpol.
"Nah memang masuk pemerintah dengan kapasitas sebagai purnawirawan banyak jalan bisa juga dari misalnya kita profesional saja, tapi kan bisa juga melalui politik," kata Andika.
Menurut Andika, apapun jalan yang bakal dipilih, dia mengaku yakin dengan modal ilmu di bidang eksekutif atau pemerintahan yang sudah dia peroleh dari perguruan tinggi. Andika diketahui, pernah menimba ilmu di Tractenberg School of Public Policy and Public Administration, Washington, Amerika Serikat.
"Saya nggak boleh berhenti bekerja dan kebetulan saya student of public policy ya itu ilmunya eksekutif lah yang membuat policy atau kebijakan," ujar Andika.
PDIP Sebut Andika Perkasa Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyebut mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpeluang jadi cawapres Ganjar Pranowo.
"Ya bisa aja, namanya peluang bacawapres nanti kan tentu seperti yang disampaikan Bu Mega kan jelas, PDIP terbuka membahas cawapres dengan elemen lainnya baik parpol maupun di luar parpol," kata Masinton, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (27/6/2023).
Menurut Masinton, nama-nama yang diungkapkan Ketua PDIP Puan Mahrani memiliki peluang yang sama untuk menjadi calon wakil presiden. Seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erick Thohir pun berpeluang mendampingi Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menyebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) Muhadjir Effendy memiliki peluang untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.
Dalam hal ini, Basarah menilai sosok Muhadjir Effendy mewakili dari unsur Muhammadiyah.
"Tapi kan begini ya, bacawapres dari tokoh-tokoh NU sudah ada beberapa. Saya kira wajar saja kalau kemudian Prof Muhadjir ini juga bisa menjadi kandidat bacawapres yang mewakili tokoh Muhammadiyah," kata Basarah di Masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).
Basarah juga mengatakan, Muhammadiyah salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam yang juga punya andil membangun bangsa Indonesia.
"Kan Muhammadiyah juga ikut berjasa mendirikan bangsa dan negara ini, ya," ujar dia
Advertisement