Jokowi Puji Inovasi Puskesmas di Bengkulu yang Bikin Nuget Belut untuk Tekan Stunting

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji inovasi yang dilakukan di Puskesmas Srikuncoro, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, untuk menurunkan angka stunting.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Jul 2023, 12:50 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2023, 12:49 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau kegiatan upaya penurunan stunting di Puskesmas Srikuncoro, Provinsi Bengkulu, Kamis (20/7/2023). (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi saat meninjau kegiatan upaya penurunan stunting di Puskesmas Srikuncoro, Provinsi Bengkulu, Kamis (20/7/2023). (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji inovasi yang dilakukan di Puskesmas Srikuncoro, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, untuk menurunkan angka stunting. 

Menurut Jokowi, Puskesmas Srikunfora berhasil membuat olahan makanan dari belut dan singkong sebagai asupan gizi untuk menurunkan stunting.

"Tadi juga bagus ini, memberikan protein yang tinggi. Nuget belut itu bagus banget, saya lihat bagus banget. Saya kira inovasi-inovasi di daerah yang seperti ini yang kita lihat sangat bagus untuk mempercepat penurunan stunting di semua provinsi, kabupaten, dan kota," kata Jokowi saat meninjau kegiatan upaya penurunan stunting di Puskesmas Srikuncoro, Provinsi Bengkulu, Kamis (20/7/2023).

Dia pun mengapresiasi kemajuan penurunan angka stunting yang ada di Provinsi Bengkulu. Jokowi menyebut angka stunting di Bengkulu sebesar 18 persen yang mana berada di bawah rata-rata nasional.

"Saya senang di Provinsi Bengkulu ada penurunan yang sangat baik, dari 22 (persen) ke 18 (persen). Ini berarti di Bengkulu, di Provinsi Bengkulu, di bawah dari rata-rata nasional," ujar Jokowi.

Jokowi berharap nantinya angka stunting di Provinsi Bengkulu dapat turun di bawah 14 persen.

"Kita harapkan nanti di 2024 sudah bisa turun di bawah 14 (persen)," ucap Jokowi.

Jokowi menginginkan semua daerah dapat terus meningkatkan upaya dalam memberikan asupan gizi yang baik bagi masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak. Hal ini dalam rangka penurunan angka stunting.

"Saya lihat juga (di sini) tidak banyak yang stunting dan terus diberikan injeksi gizi yang baik, dan ini yang saya ingin di semua provinsi melakukan hal yang sama," kata mantan Wali Kota Solo itu.

"Partisipasi masyarakat, partisipasi swasta, donasi-donasi swasta itu dipakai untuk stunting saya kira bagus," sambung Jokowi.

Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. 

Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif. Baca selengkapnya Stunting: Pengertian, Dampak, dan Upaya Pencegahannya

 


Jokowi Minta Semua Kepala Daerah Turunkan Angka Stunting

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau program percepatan penurunan stunting di Desa Kesetnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kamis, 24 Maret 2022. (Dok Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden RI)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan seluruh kepala daerah untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayah masing-masing. Jokowi menekankan target angka stunting 14 persen di 2024 harus betul-betul tercapai.

"Saya minta seluruh gubernur, bupati, wali kota di seluruh Tanah Air juga akan saya sampaikan hal yang sama bahwa jangan sampai target angka 14 persen itu luput. Harus tercapai," kata Jokowi saat meninjau program percepatan penurunan kekerdilan atau stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 24 Maret 2022.

Dia meyakini kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai upaya agar angka stunting dapat turun dan mencapai 14 persen di 2024.

Adapun program pencegahan stunting ini dilakukan pemerintah dari hulu. Salah satunya, dengan memberikan pendampingan kepada calon-calon pengantin.

"Termasuk juga pengukuran, penimbangan untuk bayi-bayi yang baru lahir, pemberian makanan tambahan, tambahan gizi, dan target kita di 2024 harus sudah di bawah 14 persen," jelas Jokowi.

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya