Pelaku Penusukan Lansia hingga Tewas di Tebet Ditangkap

Polisi berhasil meringkus ER (40), pelaku penusukan terhadap pasangan suami istri, MY (61) dan H (43). Korban MY tewas, sedangkan H kritis.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Agu 2023, 16:39 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 16:39 WIB
Polisi berhasil meringkus ER (40), pelaku penusukan terhadap pasangan suami istri, MY (61) dan H (43). (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)
Polisi berhasil meringkus ER (40), pelaku penusukan terhadap pasangan suami istri, MY (61) dan H (43) di Tebet, Jakarta Selatan. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Liputan6.com, Jakarta Polisi berhasil meringkus ER (40), pelaku penusukan terhadap pasangan suami istri, MY (61) dan H (43). Korban MY tewas, sedangkan H kritis.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bintoro mengatakan pelaku berhasil diringkus oleh polisi setelah pihaknya membentuk tim gabungan pasca pembunuhan yang terjadi pada 26 Agustus 2023 lalu di Jalan J, Gang Perintis, Kebon Baru, Jakarta Selatan.

"Sehingga alhamdulillah pada hari Senin, semalam pukul 23.30 WIB yang bersangkutan kami ringkus di daerah Bogor," ucap AKBP Bintoro saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023).

Bintoro menjelaskan motif dari penusukan. Menurut Bintoro, pelaku memiliki utang kepada korban sebesar Rp2 juta. Namun dikarenakan tidak terima dengan ucapan H saat menagih utang, pelaku nekat melakukan penusukan.

"Penganiayaan ini akibat dari penyampaian perkataan dari pihak istri korban, menyampaikan ke pelaku ER yang mana dalam penyampaiannya menyinggung perasaan dan disampaikan di depan umum," kata Bintoro .

Adapun pelaku disangkakan Pasal 340 juncto pasal 338 juncto Pasal 351 ayat 4 dan terancam hukuman maksimal seumur hidup.

Sementara itu, untuk korban H, polisi terus melakukan pendampingan selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Saat ini H mengalami trauma berat akibat penusukan di rumahnya di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam (26/8/2023).

Sementara itu, pria lansia MY ditemukan tewas bersimbah darah dalam kondisi telungkup.

Kesaksian Korban Selamat Peristiwa Penusukan di Tebet

Imam (28) memperlihatkan rekaman video H (43), istri MY (61), yang membeberkan detik-detik peristiwa berdarah di rumahnya di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Akibat penusukan itu, MY tewas. (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)
Imam (28) memperlihatkan rekaman video H (43), istri MY (61), yang membeberkan detik-detik peristiwa berdarah di rumahnya di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Akibat penusukan itu, MY tewas. (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)

Seorang wanita berinisial H (43) yang merupakan istri MY (61), membeberkan detik-detik peristiwa berdarah di rumahnya di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

Kesaksian H disampaikan Imam (28), saksi mata yang sempat menolong saat insiden penusukan. Saat itu Imam sempat mendokumentasikan kesaksian dari H yang akrab disapa Mak Gambreng saat berada di dalam ambulans.

"Ditanya lukanya, enggaklah orang dia (pelaku Edy Rinaldi) yang bacokin saya, dia enggak ada yang ngapa-ngapa. Dia (Edy) tiba-tiba marah, bukannya assalamualaikum," kata H dalam dokumentasi yang diperlihatkan Imam saat di lokasi, Senin (28/8/2023).

Kata H, Edy sempat menyampaikan hendak membayar sewa motor. Namun ketika datang ke rumahnya yang berada di gang, Edy lantas menusuknya serta suaminya, MY.

"Mbok mau bayar motor, kamu bawa apaan, langsung cuk, cuk, cuk (ditusuk). (Sebelumnya) ngetok-ngetok, terus (taunya) mau bayar motor. Langsung ngebacokin aja," ungkapnya.

Namun demikian, Imam mengakui saat kejadian berdarah itu tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa penusukan itu. Warga sekitar baru sadar ketika H berteriak meminta tolong setelah mengalami beberapa luka akibat senjata tajam.

"Buat kejadiannya sih pada enggak ada yang tau. Pada di dalam rumah mau nonton bola piala AFF," kata Imam.

Selanjutnya, Imam yang telah melihat H terkapar di luar rumah, berteriak meminta tolong. Imam mengaku sempat melihat kondisi dalam rumah yang sudah penuh bercak darah dengan kondisi lansia berinisial MY telah tewas.

"Pas saya dateng, posisi Mbok udah di luar semua. Saya masuk ke dalam udah enggak ada nih nyawanya nih (MY). Kita bawa istrinya naik motor ke Puskesmas Tebet. Terus pihak Puskesmas bilang 'kita nggak berani, kita enggak berani, bawa ke rumah sakit yang gede'. Akhirnya kita bawa ke RS UKA (Rumah Sakit Umum Kecamatan Tebet)," jelasnya.

"Dilihat orang RS UKA, ditanya 'kenapa nih, oh ini ada luka tusukan, kita nggak berani pegang'. Karena harus ada yang diapain gitu. Cuma RS yang gedelah yang punya (alatnya). Sampai akhirnya mereka perbanin doang. Baru dari RS UKA dibawa ke RS Polri," tambah Imam.

Sementara itu, Edy yang diduga menjadi pelaku penusukan, kata Imam, telah melarikan diri sesaat kejadian. Dengan mengancam warga yang sempat melihatnya keluar dari rumah.

"Kita semua lagi nonton bola. Ada Muller yang sempat lihat pelaku keluar rumah, tapi langsung diancam 'apa lo' sambil menodongkan pisau. Sambil lari, dia kabur dan buang pisau ke got," kata Imam.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Infografis Jejak Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi, Cianjur hingga Garut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jejak Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi, Cianjur hingga Garut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya