Liputan6.com, Jakarta - Kasus bocah 8 tahun yang tewas tertimpa tembok saat sedang berwudu di Kota Padang, Sumatera Barat berakhir damai. Keluarga korban Gian Septiawan Ardani mencabut laporan polisi.
Kakek Gian, Masrizal mengatakan, pihak keluarga sudah memaafkan korban dan pengaduan yang telah dilayangkan ke pihak kepolisian sudah dicabut.
Advertisement
Baca Juga
"Kemarin, seluruh keluarganya (pelaku MHA) sudah datang untuk meminta maaf. Saya sebagai kakek dari korban, sudah saya maafkan, sudah saya cabut pengaduan ke polisi," kata Masrizal di Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/9/2023).
Sedangkan ibu korban yakni Nova Desvita mengaku, sudah mengikhlaskan kepergian anaknya itu. Pihak keluarga, kata dia, memilih jalan damai.
"Kami ikhlas saja, sudah damai," ucap Nova.
Sebelumnya, seorang bocah berusia 8 tahun di Kota Padang, Sumatera Barat, meninggal dunia saat berwudu. Bocah tersebut tewas tertimpa tembok antara parkiran dan tempat wudu di Masjid Raya Lubuk Minturun di Jalan Lori Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Senin 18 September 2023.
Yang membuat miris, robohnya tembok tersebut disebabkan seorang pelajar SMP melakukan freestyle dengan sepeda motornya dan hilang kendali lalu menabrak tembok di lokasi berwudu itu.
Video saat kejadian juga beredar dan viral di media sosial, dipantau dari akun Instagram @warungjurnalis, pada Kamis 20 September 2023, di dalam video terlihat dua orang bocah sedang wudu. Namun tiba-tiba datang dua pengendara motor yang diduga masih SMP sedang parkir di depan Masjid.
Salah satu pelajar SMP itu kemudian mencoba melakukan freestyle, namun ia tak bisa mengendalikan sepeda motornya hingga menabrak tembok yang ada di depannya. Kejadian tersebut membuat tembok tempat wudu roboh dan menimpa bocah berusia 8 tahun itu.
Â
Polisi Selidiki Kasus Bocah di Padang Tewas Tertimpa Tembok
Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Padang, Iptu Arisman, menyampaikan insiden yang menewaskan bocah 8 tahun itu terjadi pada Senin 18 September 2023 sekira pukul 15.00 WIB.
Korban diketahui bernama lengkap Gian Septiawan Ardani (8), sementara pelajar SMP yang menabrak dinding itu berinisal MHA (13).
"Sebuah motor Yamaha Mio Sporty dengan nomor polisi BA 2837 AM hilang kendali hingga menabrak menabrak beton. Korban langsung dibawa ke RSUP Djamil Padang," jelasnya
Korban mengalami cidera berat di bagian kepala dan kemudian dinyatakan tewas. Dinding beton itu merupakan pembatasan parkiran di area masjid. Lalu, di baliknya terdapat tempat wudhu yang posisinya berada di bawah.
Kasus ini masih ditangani oleh Unit Penegakan Hukum Satlantas Polresta Padang, namun ia belum bisa memberi keterangan lebih rinci terkait penyelesaian kasus tewasnya bocah 8 tahun yang sedang wudhu dan status pelajar SMP yang menabrak dinding beton.
Advertisement