Usut Kematian Anak Perwira TNI AU di Halim, Polisi Periksa PC hingga Laptop Korban

Anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR (16) ditemukan tewas terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Sep 2023, 14:53 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2023, 14:51 WIB
Ilustrasi garis polisi pembunuhan (Merdeka.com/ Ronald)
Ilustrasi - Rumah korban pembunuhan dipasang garis polisi (Merdeka.com / Ronald)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi melibatkan sejumlah ahli untuk mengusut kasus kematian CHR (16), anak perwira menengah (pamen) TNI AU yang ditemukan tewas terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata menerangkan, salah satunya tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri diterjunkan untuk membantu meneliti barang-barang pribadi milik korban CHR (16).

"Hari ini juga kita mengirimkan handphone, personal computer atau PC dan juga tab, serta laptop korban untuk dilakukan pemeriksaan secara digital forensik ke Puslabfor Bareskrim Mabes Polri," kata Leonardus kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).

Lebih lanjut, Leonardus menerangkan, pihaknya juga memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi. Temuan awal ada 11 titik CCTV yang sudah diidentifikasi. Namun, kini bertambah 7 titik.

"Jadi total ada 18 CCTV," ujar dia.

Leonardus menyampaikan, tim penyidik kepolisian bersinergi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma berkomitmen mengungkap kasus secara profesional, dan transparan, dengan menggunakan metode scientific crime investigation.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Libatkan Tim Kimbiofor dan Apsifor

Garis Polisi Ilustrasi
(Liputan6.com/ilustrasi)

Karena itu, selain Puslabfor polisi juga melibatkan tim dari Kimbiofor (kimia, biologi, dan forensik) untuk melakukan pengecekan dan mengolah TKP serta DNA di lokasi.

Terakhir, koordinasi dengan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengetahui motif.

"Jadi nanti akan kita sandingkan hasil penyelidikan kita, hasil temuan fakta dan bukti yang ada di lapangan dengan keterangan yang ada di ahli dari Puslabfor sehingga nanti singkron tidak ada pertentangan dari bukti-bukti yang didapat di lapangan," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya