Liputan6.com, Hangzhou Dengan menggunakan animasi teknologi canggih, penonton dibuat terpukau dengan pertunjukkan yang memadukan kesenian tradisional dan tata lampu yang menarik, dalam pembukaan Asian Para Games 2022 Hangzhou, di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, China pada Minggu (22/10).Â
Dalam pembukaan itu, setiap negara peserta pun tampil memukau saat sesi parade atau defile atlet. Tak ketinggalan Kontingen Indonesia yang juga mencuri perhatian dengan busana yang dikenakan saat defile pembukaan Asian Para Games 2022 Hangzhou. Defile kontingen Indonesia memamerkan keragaman adat nusantara.
Baca Juga
Mentan Amran dan Menteri PU Perkuat Kolaborasi Penyediaan Akses Air Demi Percepatan Swasembada Pangan
KPA Klaten Sosialisasikan Waspada Perilaku LGBT untuk Tingkatkan Kesadaran Bahaya HIV AIDS
Hadir di UNJ, Pramono Ungkap Terobosan Baru Taman 24 Jam hingga Tawarkan JIS sebagai Markas Persija Jika Terpilih
Kontingen Merah-Putih berada di urutan kesembilan setelah India pada defile kontingen. Dalam kesempatan ini, Riadi Saputra dan Dwiska Maharani memimpin barisan sebagai pembawa bendera Merah Putih. Riadi Saputra mengenakan baju adat Kalimantan sementara Dwiska memakai baju adat Sumatera.
Advertisement
Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Asian Para Games 2022 Hangzhou, Angela Tanoesoedibjo, turut hadir dalam defile kontingen. Deputi CdM, Andi Herman, juga menemanin dalam barisan ketiga setelah para atlet yang menggunakan kursi roda.
Kontingen Indonesia yang berada pada bagian depan mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Busana adat yang dikenakan yaitu untuk wanita berasal dari Lampung, Palembang dan Bali. Sedangkan untuk pria berasal dari Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Aceh.
"Kami bawa konsep bahwa Indonesia yang memiliki keragaman budaya, maka kami menampilkan beberapa pakaian adat, ya, yang mewakili etnis ataupun wilayah yang ada di negara kita," ujar Andi Herman.
Seragam jaket Kontingen Indonesia bernuansa merah dan putih dengan sentuhan motif mega mendung. Empat motif mega mendung di bagian dada kanan yang berarti 'Saka Guru', yaitu tonggak penyangga harapan para atlet Indonesia agar tidak goyah dalam segala hal. Sementara satu motif mega mendung pada bagian dada sebelah kiri memiliki arti sebagai pendingin agar para atlet berpikiran sehat.
Motif lainnya ialah songket Sumatera dengan benang perak motif bintang berantai pada bagian lengan. Motif bintang berantai memiliki arti kesatuan dari bintang-bintang yang bermakna kemenangan atau kemajuan yang pesat.
Pesan ini diharapkan para atlet bertekad kuat untuk maju dan menang. Pada bagian punggung terdapat gambar peta Indonesia yang menggambarkan luasnya wilayah dan budaya-budaya yang ada di Indonesia.
"Itu yang ingin kami tampilkan sebagai sebuah keragaman budaya tapi tetap dalam unity bahwa Indonesia satu-kesatuan, itu yang kami usung," kata Andi Herman.
Dalam ajang tersebut, Indonesia mengirimkan 130 atlet yang akan berjuang di 12 cabang olahraga. Skuad merah putih diharapkan mampu finish dalam jajaran 10 besar AiPG Hangzhou 2022 dengan membawa pulang 19 medali emas, 23 medali perak, dan 25 medali perunggu.
Â
(*)