Cuaca Ekstrem, Nelayan di Kepulauan Seribu Diminta Waspada Sebelum Melaut

Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, area di sekitar pesisir pantai berpeluang terkena gelombang tinggi apabila cuaca ekstrem melanda.

oleh Winda Nelfira diperbarui 05 Jan 2024, 15:46 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2024, 15:43 WIB
Cuaca Ekstrem Landa Jabodetabek
Warga diminta mewaspadai banjir hingga pohon tumbang akibat cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat di Kepulauan Seribu diminta memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas di pesisir pantai maupun lautan. Terutama, nelayan saat akan melaut.

Kewaspadaan ini perlu ditingkatkan mengingat adanya prakiraan cuaca ekstrem pada 3-10 Januari 2023 yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Wilayah Jabodetabek diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas lebat.

"Penting juga untuk mendapatkan atau mengecek informasi dari BMKG sebelum melaut. Mengutamakan keselamatan sangat penting," kata Bupati Kepulauan Seribu Junaedi dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (5/1/2024).

Menurut Junaedi, area di sekitar pesisir pantai berpeluang terkena gelombang tinggi apabila cuaca ekstrem melanda. Oleh sebab itu, masyarakat dan nelayan setempat diminta untuk selalu waspada.

"Tetap hati-hati, meskipun masyarakat sudah terbiasa dan paham akan cuaca di pulau. Alam terkadang sulit diprediksi," kata Junaedi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Rita Sri Lestari menyatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada nelayan untuk menyikapi cuaca ekstrem.

"Kita sudah sampaikan SOP sebelum melakukan aktivitas melaut. Sejauh ini masih aman dan terkendali, kami juga tetap mengingatkan masyarakat setempat untuk selalu waspada dan bijak menyikapi kondisi cuaca saat ini," kata Rita.

Rita mengimbau, apabila masyarakat mengalami keadaan darurat agar dapat melapor melalui fitur JakLapor yang terdapat di aplikasi JAKI.

"Laporan juga bisa disampaikan melalui layanan call center Jakarta Siaga 112 yang dapat diakses selama 24 jam dan bebas pulsa atau gratis," ucap dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

Cuaca Ekstrem Landa Jabodetabek
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024 ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, pihaknya telah mencermati perkembangan potensi cuaca hingga pertengahan Januari 2024. Hasilnya, beberapa wilayah dari Jakarta hingga Papua diprediksi mengalami cuaca ekstrem.

"BMKG terus melakukan update monitoring kondisi cuaca untuk mengantisipasi peningkatan cuaca ekstrem, dan berdasarkan analisis terkini diidentifikasi hingga sepekan ke depan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah," kata Guswanto dalam keterangan resmi, diterima Rabu (3/1/2024).

Guswanto menyampaikan, potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah antara lain disebabkan oleh Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan yang mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia, sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens.

Selain itu, ada aktifitas Madden Jullian Oscillation (MJO) yang saat ini sudah mulai memasuki wilayah Indonesia dan dalam sepekan ke depan secara tidak langsung dapat memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.

"Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia bagian barat dan cukup bertahan hingga 5 hari ke depan," katanya.

 


Daftar Wilayah yang Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

Cuaca Ekstrem Melanda Jakarta
Pengendara motor menggunakan jas hujan saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi cuaca ekstrem adalah terbentuknya pola pertemuan angin dan belokan angin di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

"BMKG menghimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan," kata dia.

Berikut potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas lebat yang perlu diwaspadai di sebagian wilayah Indonesia:

- Aceh

- Sumatra Utara

- Sumatra Barat

- Riau

- Kep. Riau

- Bengkulu

- Jambi

- Kepulauan Bangka Belitung

- Sumatra Selatan

- Lampung

- Banten

- DKI Jakarta

- Jawa Barat

- Jawa Tengah

- DI Yogyakarta

- Jawa Timur

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Selatan

- Sulawesi Tengah

- Gorontalo

- Sulawesi Utara

- Maluku

- Papua Barat

- Papua


BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Guyur Jabodetabek pada 3-10 Januari 2024

Cuaca Ekstrem Landa Jabodetabek
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas lebat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) periode 3-10 Januari 2024.

Selain itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang. Oleh sebab itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang," kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan resmi, diterima Rabu (3/1/2024).

Menurut Guswanto, kondisi cuaca ekstrem disebabkan oleh dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah, seperti Monsun Asia Musim Dingin yang membuat pertumbuhan awan hujan di periode Januari cukup intens.

Selain itu, ada pula aktifitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki wilayah Indonesia dan dalam sepekan kedepan secara tidak langsung dapat memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.

"Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia bagian barat dan cukup bertahan hingga 5 hari ke depan," kata Guswanto.

 Guswanto meminta warga untuk terus memperbarui Informasi terkini prakiraan dan peringatan dini cuaca yang lebih detail terkait potensi hujan lebat hingga level kecamatan yang dapat diakses lebih lengkap laman bmkg.go.id.

Berikut potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat di Jabodetabek untuk sepekan periode 3-10 Januari 2024:

1. Pada siang hingga menjelang malam hari, perlu diwaspadai potensi hujan intensitas hingga lebat di sebagian wilayah :

- Jakarta Timur

- Jakarta Selatan

- Depok

- Kabupaten Bogor

- Kota Bogor

- Tangerang Selatan

- Kabupaten Tangerang bagian selatan

- Kabupaten Bekasi bagian selatan

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem
Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya