Liputan6.com, Jakarta - Sederet temuan mengejutkan menjelang Pemilu 2024 dikuak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK. Mulai dari transaksi mencurigakan hingga aliran dana dari calon anggota legislatif (caleg) yang terindikasi terkait kasus korupsi dan perjudian.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menerangkan mengkaji jumlah data calon tetap atau DCT. Beberapa di antaranya ternyata terindikasi melakukan transaksi mencurigakan.
Baca Juga
"Ini kita ambil yang 100 terbesarnya ya terhadap 100 DCT itu nilainya Rp 51.475.886.106.483 (Rp 51,4 triliun)," ujar Ivan Yustiavandana di Jakarta, Rabu 10 Januari 2024.
Advertisement
Bukan hanya itu. PPATK menemukan adanya tren peningkatan pembukaan rekening baru menjelang Pemilu 2024. Tak tanggung-tanggung, tercatat ada 704 juta pembukaan rekening baru.
PPATK juga mencatat aliran dana dari caleg dengan akumulasi nilai sekitar Rp 8,3 triliun. Paling besar tercatat untuk kasus korupsi dan perjudian.
Tercatat ada 13 kasus korupsi yang terkait nama-nama caleg pada kurun waktu 2022-2024. Menurut Kepala PPATK, nama caleg itu merujuk pada DCT yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara, total 47 kasus yang terdata itu merupakan yang sudah disetor ke aparat penegak hukum.
Kasus-kasus tadi sudah dilaporkan PPATK ke aparat berwenang. "Ini semua sudah kami sampaikan ya, jadi kalau tahun 2023 kita punya seperti yang saya sampaikan di depan tadi, punya 3 ke Bawaslu. Sampai hari ini, per hari ini ya, periode sampai 10 Januari 2024," Ivan menjelaskan.
"Kepada Polri kami sudah menyampaikan 5 kasus, kepada KPK ada 9 kasus, kepada KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) ada 1 kasus, kepada Kejaksaan RI ada 4 kasus, kepada BNN (Badan Narkotika Nasional) ada 6 kasus, dan kepada Bawaslu ada 11 kasus," Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menegaskan.
Apa saja temuan mengejutkan PPATK lainnya? Bagaimana ragam tanggapannya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Temuan-Temuan Mengejutkan PPATK Jelang Pemilu 2024
Advertisement